Udin membiarkan penumpang untuk naik terlebih dahulu, dengan sedikit dorongan ke depan, Udin dengan sigap naik ke atas sepeda yang memang memiliki ukuran lebih tinggi. Tampak Udin begitu berhati-hati menyusuri Jalan Yos Sudarso yang memang menjadi jalur bagi truk bermuatan berat.
Baca juga : Eksistensi Ojek Sepeda Kota Tua di Tengah Menjamurnya Ojek Online
Udin tak terlalu banyak mau berbicara ketika di atas sepeda. Pandangan matanya tetap fokus ke depan. Namun, sekali-sekali dia menoleh ke belakang untuk mengantisipasi kendaraan yang tiba-tiba ingin belok ke kiri.
Sekitar 15 hingga 20 menit kayuhan sepeda Udin membawa Kompas.com hampir sampai ke tujuan. Lokasi yang dituju Kompas.com berada di seberang Jalan Yos Sudarso. Adapun menuju ke sana harus menyeberang jalan yang dilalui banyak truk bermuatan berat.
Terbayang kesulitan Udin ketika membawa seorang penumpang yang lebih berat darinya untuk menyeberang jalan. Belum lagi tabiat para pengendara yang terbilang tak mau mengalah.
"Ah sudah biasa seperti ini Mas, enggak takut, he he he," kelakar Udin.
Untungnya selama menekuni profesi ini belum sekalipun hal buruk menimpanya.
Udin mengatakan, dua orang anaknya telah bekerja dan menikah. Kini tinggal di luar Jakarta. Udin hidup bersama istrinya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Rejeki yang didapatkannya setiap hari dicukupkan untuk membuat asap dapur rumahnya agar terus mengepul.
"Ya harus kerja keras memang. Buat makan sehari-hari uangnya Mas. Anak-anak saya kan tinggal di luar daerah," ujar Udin.
Udin mengatakan, rata-rata rekannya sesama ojek sepeda ontel memang sudah tak muda lagi. Usia menjadi alasan mengapa Udin enggan meninggalkan profesi ini. Dia mengatakan tak ada yang mau menerima laki-laki yang sudah berusia lanjut seperti dia untuk dipekerjakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.