Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Admin Dramaojol.id Menyeleksi Konten

Kompas.com - 30/05/2018, 07:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 100 pesan langsung (direct message) masuk ke kotak surat admin akun @dramaojol.id di aplikasi Instagram dan LINE@ setiap hari.

Pesan-pesan tersebut berisi usulan konten dari para pengikut (follower) akun yang menceritakan kehidupan para pengemudi dan penunpang ojek online (ojol) tersebut.

Admin @dramaojol.id Febriansyah Ramadhan mengatakan, konten yang diunggahnya memang murni berasal dari sumbangan para follower.

"Konten itu sudah mandiri sama sekali, jadi sudah engga pernah ambil dari sumber-sumber lain lagi. Dulu biasanya saya dapat dari media sosial atau media elektronik yang mengkompilasi," kata dia saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (28/5/2018).

Baca juga: Cerita Febri Membantu Sesama Lewat Akun Dramaojol.id

Ia mengatakan, tidak ada tips dan trik khusus dalam memilah dan memilih konten-konten tersebut. Ia hanya menyebut bahwa pemilihan konten yang diunggahnya dipengaruhi suasana hati atau mood-nya.

"Kalau mood kita lagi bagus, ngeliat konten lucu nih akan kita save kan buat beberapa waktu ke depan. Tetapi, kalau mood kita lagi hancur, yang lucu itu akan jadi biasa aja buat kita," ujar dia.

Tidak SARA

Febri mengatakan, tidak banyak syarat sebuah konten layak diunggah. Bagi dia, selama tidak menimbulkan keresahan maka konten itu dapat diunggah.

"Nggak ada kriteria khusus ya, asal dia lucu gitu entah dia lucu, entah dia memotivasi, entah dia bisa memberi inspirasi. Selama dia nggak menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan ya oke sih," katanya.

Selain konten yang menyinggung SARA, Febri juga enggan mengunggah konten-konten yang berhubungan dengan ketidakpuasan pelanggan.

Menurut dia, hal itu bisa merugikan orang lain dan lebih baik diselesaikan lewat jalur customer service ketimbang diviralkan melalui media sosial.

Ia juga menegaskan, seluruh konten yang diunggah merupakan kejadian asli tanpa rekayasa. Ia mengakui, banyak yang mengira konten-konten tersebut adalah hasil sandiwara.

"Perihal sandiwara atau ngga, saya balikin ke mereka. Toh saya bikin sebenarnya emang cuma buat hiburan. Dibilang fake atau enggak itu juga bukan urusan saya," katanya.

Ia mengatakan dapat memilah konten mana yang terindikasi rekayasa maupun asli.

"Ya dari font aja bisa keliatan sih, tata cara mereka berbicara via chat natural apa ngga," kata Febri.

Febriansyah Ramadhan, pendiri akun Instagram dramaojol.idDokumentasi Pribadi/Febriansyah Ramadhan Febriansyah Ramadhan, pendiri akun Instagram dramaojol.id

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com