Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL dan Pakir Liar Makin Menjamur di Trotoar Jatinegara

Kompas.com - 30/05/2018, 11:42 WIB
Stanly Ravel,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi Bulan Tertib Trotoar (BTT) rutin dilakukan di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Namun kawasan itu tetap saja tidak steril dari pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar.

Sampai saat ini masih banyak PKL yang mengokupasi trotoar hingga membuat pejalan kaki sulit melaluinya.

Saat ini misalnya, jumlah PKL di kawasan itu bukannya berkurang, malah bertambah.

"Perasaan tambah banyak, terutama yang di pinggiran jalan dan selasar pertokoan. Kemarin-kemarin belum ada, sekarang sudah ada," kata Minah yang berbelanja kebutuhan warungnya di Jatinegara kepada Kompas.com, Rabu (30/5/2018).

Baca juga: Satpol PP Jatinegara Tegur PKL Makanan untuk Menghargai Bulan Puasa

Kondisi itu juga dirasakan Salam, warga Matraman yang sedang mengantar istrinya berbelanja.

"Sebenarnya biasa kaya gini. Tiap tahun pas bulan puasa pasti makin banyak yang dagang. Ngga tau ini pedagang baru apa musiman," ujarnya.

Dia mengemukakan, para pedagang yang memadati trotoar pada sisi Jalan Jatinegara Timur saat Ramadan biasanya menjajakan beragam dagangan. Dari makanan ringan, buah, baju, sepatu, dan aneka dagangan lainnya.

Menurut Salam, pemerintah mungkin harus memberikan lapak khusus untuk para pedagang musiman, atau benar-benar di larang agar tidak membuat suasana makin padat.

"Ini kan biasa tiap tahun terjadi. Harusnya dilarang aja, apalagi kabarnya mau dibuat kawasan tertib di Jatinegara. Solusinya yah tinggal pilih, dilarang atau diberikan lapak yang tidak ganggu orang jalan," ujar dia.

Kondisi kawasan itu memang tampak makin padat, apalagi ketika memasuki pintu pasar Jatinegara. Banyak warga, khususnya pengguna sepeda motor memilih parkir luar.

Di beberapa titik, trotoar sudah seperti tempat parkir sepeda motor. Kesemerautan makin menjadi saat angkot juga berjejer menunggu penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com