Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Jalan Lancar, Pengendara Motor Nekat Lewat JLNT Casablanca

Kompas.com - 13/06/2018, 12:57 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengendara sepeda motor terlihat masih melintasi jalan layang non tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, Rabu (13/6/2018). Padahal, lalu lintas yang berada di Jalan Dr Satrio menuju Mal Casablanca di bawahnya terbilang sangat lancar.

Pantauan Kompas.com Rabu pagi, tampak pengendara roda dua melintasi jalan layang tersebut dari arah Jalan Dr Satrio menuju Kampung Melayu-Jatinegara, maupun dari arah sebaliknya.

Bahkan, terlihat ada pengendara yang berboncengan empat orang membawa dua anak kecil tanpa mengenakan helm. JLNT Casablanca sebenarnya dilarang dilintasi oleh kendaraan roda dua.

Baca juga: Menghitung Beda Waktu Tempuh antara Melalui JLNT Casablanca dan Tidak

Tidak tampak adanya petugas kepolisian yang berjaga di kawasan tersebut. Biasanya para pelanggar yang menggunakan JLNT Casablanca beralasan melintasi jalan layang tersebut karena padatnya lalu lintas jika melintasi Jalan Dr Satrio.

Namun, kondisi Rabu pagi jalan Dr Satrio terbilang lancar. Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko pernah mengingatkan bahwa pengendara sepeda motor dilarang melintasi JLNT Casablanca.

Alasan utamanya adalah masalah keamanan bagi pengendara sepeda motor. Selain itu, angin yang berhembus di atas jalan layang juga terlalu kencang untuk pengendara motor.

Kondisi membahayakan lainnya ketika pengendara sepeda motor melawan arus ketika ada penjagaan polisi. Meski banyak yang menerobos, Sigit mengatakan kebijakan itu tidak akan diubah.

Baca juga: Dinas Bina Marga DKI Klarifikasi Informasi soal Keretakan di JLNT Casablanca

 

Sebab, JLNT merupakan salah satu solusi mengatasi kemacetan dari Pemprov DKI Jakarta. Sementara solusi lainnya adalah peningkatan transportasi umum dan juga pembatasan lalu lintas.

JLNT Casablanca dibangun sepanjang 2,3 kilometer dengan lebar 110 meter, serta tinggi layang 18 meter.

"Pembangunan jalan layang non tol ini kan salah satu bagian dari strategi itu yaitu peningkatan kapasitas jaringan jalan," ujar Sigit, kepada Kompas.com, Senin (24/7/2017).

Kompas TV Tak hanya memanjat tiang beton, pria ini juga melempar pengguna jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com