Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bir Pletok Peci Merah, Bir Pletok Kekinian ala Starbucks

Kompas.com - 21/06/2018, 07:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Taufik (39 tahun) bersama kedua temannya mendirikan usaha Bir Pletok Peci Merah pada gelaran Festival Condet 2017 yang digelar Juli 2017. Bir Pletok yang dijajakan Taufik tak seperti bir pletok biasa. Ia mengemasnya sedemikian rupa sehingga tampak menarik.

“Kami punya konsep gimana kami kemas jadi bagus. Kayanya orang lebih tertarik lagi dan lebih lestari lagi minuman ini kan. Soalnya biasanya orang monoton kan, dia cuma taruh dipejengin aja,” kata Taufik saat ditemui dalam acara Festival Betawi di Gedung Smesco, Jakarta, 31 Mei 2018.

Dari segi penyajiannya, Bir Pletok Peci Merah dapat disajikan dingin. Hal itu tentu berbeda dengan bir pletok pada umumnya yang disajikan sebagai minuman hangat.

Baca juga: Bir Pletok, Simbol Kemegahan Perayaan Orang Betawi

Menurut Taufik, Bir Pletok Peci Merah yang disajikan dingin merupakan salah satu inovasi dalam mendekatkan bir pletok ke masyarakat. Sebab, Bir Pletok Peci Merah dijual dalam kegiatan car free day yang digelar saban pekan di Jalan Sudirman-Thamrin.

“Karena kan disesuaikan dengan kondisi, kalau di car free day kan agak-agak olahraga jadi kami sajikan dingin, terus sekali minum sudah segar,” kata Taufik.

Selain di ajang car free day, Taufik menyebut Bir Pletok Peci Merah juga dijajakan di sebuah lapak yang berada di bilangan Condet, Jakarta Timur. Di sana terdapat bir pletok produksi Taufik dan kawan-kawan yang disajikan hangat.

“Kalau malam kan dingin tuh jadi kami sediakan yang panas, ada cup-nya juga, jadi ala ala Starbucks gitu biar gaya lebih kekinian lagi tapi masih dipadu dengan budaya yang masih ada,” kata Taufik.

Selain dalam bentuk gelas berbahan kertas bak Starbucks, Bir Pletok Peci Merah juga dikemas dalam botol-botol plastik supaya mudah ditenteng. Adapun ukuran botol-botolnya terdiri dari 330 ml dan 1 liter. Taufik juga menyediakan bir pletok dalam kemasan galon bervolume 19 liter.

Taufik berpose di booth Bir Pletok Peci Merah di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (31/5/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Taufik berpose di booth Bir Pletok Peci Merah di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (31/5/2018).
Taufik mengatakan, segalas bir pletok dihargai Rp 8.000. Sementara untuk bir pletok kemasan 330 ml dan 1 liter masing-masing dihargai Rp 10.000 dan Rp 30.000. Sedangkan, bir pletok yang ditampung dalam galon 19 liter dibanderol Rp 450.000.

Taufik menyebut, sederet inovasi yang diciptakannya bersama Bir Pletok Peci Merah merupakan upayanya dalam melestarikan kebudayaan Betawi, khususnya di dalam bidang kuliner.

Baca juga: Minum Bir Pletok Sambil Makan Roti, seperti Orang Eropa...

“Kebetulan kan kami juga sebagai anak Betawi, kami bertiga kan anak Betawi semua. Gimana caranya kami melestaeikan budaya nah kami di kulinernya, sebab kayanya bir pletok kan kesannya emang buat orang tua,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com