Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Penembakan Mobil di Pelabuhan JICT Merupakan Area Terbatas

Kompas.com - 28/06/2018, 18:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian menyebut lokasi penembakan mobil oleh orang tak dikenal di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) merupakan lokasi yang dijaga ketat.

Sebelumnya, mobil milik seorang pegawai JICT ditembak oleh orang tak dikenal pada Rabu (27/6/2018) malam.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Faruk Rozi mengatakan, lokasi penembakan hanya bisa diakses oleh pegawai dan petugas keamanan JICT.

"Kantor JICT itu merupakan kawasan terbatas yang mana bisa diakses oleh karyawan maupun security JICT. Jadi, apabila orang lain masuk ke dalam itu pasti melewati pintu depan dan melewati pos security," kata Faruk, Kamis (28/6/2018).

Baca juga: Mobil Pegawai Pelabuhan Ditembak Orang Tak Dikenal

Faruk menuturkan, hasil olah TKP menunjukkan hanya ada satu akses menuju lokasi kejadian. Polisi juga masih menyelidiki dugaan keterlibatan orang dalam.

Pantauan Kompas.com, penjagaan di lokasi kejadian terbilang cukup ketat. Kawasan tempat terjadinya peristiwa itu dikelilingi oleh pagar setinggi dua meter.

Beberapa tulisan berbunyi 'Area Terbatas, Restricted Area-ISPS Code' terlihat di sekitar lokasi kejadian. Sebuah pos keamanan juga berdiri tak jauh dari lokasi kejadian.

Seorang petugas keamanan menyebut, pos tersebut dijaga bergantian selama 8 jam sekali. Namun, tak terlihat ada kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Baca juga: Penembakan Mobil Pegawai Diduga Terkait Kritik Serikat Pekerja

Adapun mobil yang ditembak orang tak dikenal tersebut masih berada di lokasi kejadian. Garis berwarna kuning tampak mengelilingi mobil berwarna putih itu.

Sebuah lubang berukuran kecil terlihat di kaca pintu mobil depan sebelah kanan. Mobil tersebut dimiliki oleh Sugianto, salah seorang pekerja JICT.

Kasus penembakan tersebut tengah diselidiki oleh Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kejadian itu.

Kompas TV Trigana Air memutuskan untuk menghentikan semua penerbangan, untuk membawa logistik Pilkada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com