Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Melejitnya Suara Sudirman-Ida, Sandiaga Sebut Warga Tak Bisa Digiring Hasil Survei

Kompas.com - 03/07/2018, 11:02 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengomentari kalahnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Sudirman Said dan Ida Fauziyah berdasarkan hasil hitung cepat.

Menanggapi itu, Sandiaga memilih untuk membandingkan hasil survei dengan fakta di lapangan.

"Yang sangat membanggakan buat kami adalah bahwa ternyata masyarakat tidak bisa lagi diubah opininya atau digiring opininya melalui survei-survei yang kalau kami lihat sangat berbeda jauh hasilnya dengan hasil dari Pilkada," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018) malam.

Baca juga: Sohibul Iman Sebut Kekalahan Sudirman-Ida di Pilkada Jateng Bermartabat

Hal ini juga pernah disinggung Sudirman Said sebelumnya.

Di beberapa survei, elektabilitas Sudirman dan Ida disebut sangat rendah.

Setelah hasil quick count keluar, suara untuk Sudirman-Ida tidak serendah hasil survei itu.

Baca juga: Penjelasan Denny JA soal Lonjakan Suara Sudrajat-Syaikhu dan Sudirman-Ida

Sandiaga mengatakan, kejadian ini mirip dengan yang terjadi pada dirinya saat Pilkada DKI 2017.

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita jauh sudah lebih matang, dan itu juga merupakan pengulangan dari kondisi dimana waktu Pilkada DKI 2017, survei menggiring ke arah yang mana, masyarakat menentukan pilihannya sendiri," katanya.

Sandiaga pun bersyukur proses pilkada berlangsung aman dan damai.

Baca juga: Sudirman-Ida Kritik Lembaga-lembaga Survei di Pilkada Jateng

Menurut dia ini merupakan bukti demokrasi di Indonesia semakin matang.

Terkait menang atau tidaknya Sudirman-Ida, Sandiaga mengatakan hal itu belum final.

"Kita harus menunggu hasil resmi dari KPUD dan kami ingin bahwa proses ke depan berjalan tentunya sesuai dengan ketentuan, tertib, aman," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com