Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pengemudi Ojek "Online" Waspadai Aksi Penjambretan

Kompas.com - 03/07/2018, 19:36 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penjambretan marak terjadi di sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada beberapa waktu terakhir.

Kasus teranyar terjadi di Cempaka Putih pada Minggu (1/7/2018) lalu dan memakan korban jiwa. Seorang penumpang ojek online meninggal dunia setelah terjatuh ketika mempertahankan barang berharganya.

Berkaca dari kasus tersebut, Firman, pengemudi ojek online menilai, aksi penjambretan bisa dicegah dengan meminimalisir penggunaan telepon genggam ketika berkendara.

"Sebisa mungkin jangan sering-sering buka hp pas lagi jalan terutama. Takutnya kan kita lagi lihat handphone terus disamber, kan bahaya juga buat kita," kata Firman, kepada Kompas.com, Selasa (3/7/2018).

Baca juga: Pertahankan Barang dari Penjambret, Penumpang Ojek Online Ini Tewas

Ia menambahkan, penumpang ojek online juga perlu meminimalisir penggunaan telepon genggam. Sebab, dia menilai penumpang lah yang lebih sering menggunakan telepon genggam ketimbang mereka.

"Ya penumpang juga harus hati-hati lah. Kadang kitanya sudah disiplin, kalau penumpangnya bandel ya susah juga," kata dia.

Namun, ia merasa tak bisa meminta penumpangnya untuk tidak memainkan telepon genggam saat dalam perjalanan.

"Saya enggak enak juga lah kalau ngelarang-larang, namanya penumpang ya kan. Jadi, ya kesadaran masing-masing saja," kata dia.

Indra, pengemudi ojek online lain mengaku berupaya mengidentifikasi lokasi dan waktu yang rawan jambret untuk keselamatan dirinya dan penumpang.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Gabungan Tangkap Penjambret yang Tewaskan Penumpang Ojek Online

"Kita kan sudah tahu nih tempat-tempat mana yang rawan, terus kalau malam juga lebih rawan. Ya kitanya jaga diri saja, enggak berlaku macam-macam supaya enggak kena jambret," kata pengemudi ojek online asal Bekasi itu. 

Walau begitu, Indra tak begitu takut dengan aksi penjambretan. Ia pun tidak menyiapkan hal khusus guna menghindarinya.

"Kalau kita ojek online mah tiap hari enggak merasa ketakutan, karena sudah setiap hari. Secara persiapan yang khusus enggak ada, kita berserah diri saja," kata dia.

Kompas TV Belasan kasus perampokan terjadi dalam tiga bulan terakhir di sejumlah titik di jalan umum kota Madiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com