Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Tak Setuju Dirut PT Jakpro yang Baru Disebut Dipecat Pertamina

Kompas.com - 11/07/2018, 13:58 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tidak setuju jika Direktur Utama PT Jakarta Propertindo yang baru, Dwi Wahyu Daryato, adalah orang yang dipecat dari PT Pertamina.

Menurut dia, posisi Dwi di Pertamina tidak dilanjutkan berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS), bukan diputus di tengah jalan.

"Bukan dipecat ya, perlu digarisbawahi beliau tidak diteruskan dalam RUPS. Sama, Pak Satya juga tidak dipecat, tetapi ada penyegaran yang sangat biasa," ujar Sandiaga di Jalan Raya Condet, Rabu (11/7/2018).

Sandiaga mengatakan, penyegaran semacam itu biasa dalam dunia usaha. Dia mengaku sudah mengenal Dwi lebih dari 10 tahun.

Sandiaga pun berterima kasih karena Dwi mau berpartisipasi dalam perusahaan daerah di Jakarta ini.

"Saya kenal lama sekali dengan beliau. saya bersyukur dengan beliau karena berasal dari perusahaan besar Indonesia kini pindah ke perusahaan terbesar di Jakarta. Ini alhamdulillah Pak Dwi berkenan untuk mengurusi Jakpro," ujar Sandiaga.

Dia berharap, Dwi bisa membawa PT Jakarta Propertindo ke arah yang lebih baik. Dengan melihat latar belakang Dwi, Sandiaga yakin perbaikan itu bisa terwujud.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengangkat Dwi Wahyu Daryoto sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo nenggantikan Satya Heragandhi.

Sebelum menempati posisi ini, Dwi Wahyu lama berkiprah di PT Pertamina sebelum akhirnya dicopot. Ia tercatat mulai masuk perusahaan minyak pelat merah itu pada Desember 2014 silam.

Saat itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, menunjuk tiga direktur PT Pertamina (Persero) yang baru, termasuk Dwi.

Penambahan direksi Pertamina saat itu setelah mendapatkan usulan dari mantan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan berkonsultasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kala itu, Sudirman Said.

Pada Februari 2018 lalu, Rini mereorganisasi susunan direksi. Dwi digeser dari Direktur SDM menjadi Direktur Manajemen Aset.

Baru dua bulan di posisi itu, Dwi dicopot bersama tiga direktur dan direktur utama Pertamina pada April 2018 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com