JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan bukan hanya dia dan Gubernur Anies Baswedan yang menolak tol dalam kota. Gubernur sebelumnya juga mengalami dilema ketika dihadapkan dengan proyek ini.
"Saya yakin gubernur-gubernur sebelumnya juga dilema. Kalau engga salah, Pak Foke sempat menolak, Pak Ahok juga menolak. Semua menolak termasuk saya juga karena menambah jalan itu menambah macet. Justru kita harusnya bangun transportasi publik," ujar Sandiaga di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Sabtu (14/7/2018).
Namun, proyek ini sudah menjadi proyek strategis nasional. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang wilayahnya menjadi lokasi pembangunan harus terlibat dan mendukung.
Hal yang paling penting, kata Sandiaga, Pemprov DKI Jakarta harus memastikan tidak ada masalah baru yang timbul dari proyek itu.
Sandiaga juga membenarkan bahwa proyek ini dilimpahkan ke pemerintah pusat dua bulan setelah Pilkada DKI 2017. Dia tidak mau menebak apakah pelimpahan itu berkaitan dengan kemenangan Anies dan dirinya.
Sandiaga pun memilih berbaik sangka terhadap pemerintah pusat dan membantu proyek ini.
"Jadi ini timing-nya memang terjadi setelah Pilkada selesai. Saya sih khusnuzhon saja. Saya pikir mungkin pemerintah pusat menganggap bahwa ini proyek yang strategis dan harus dijalankan secara spartan, secara secepatnya," ujar Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.