Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasetio: Wali Kota yang Baru Dilantik Anies, yang Lama "Digeletakin" Saja...

Kompas.com - 16/07/2018, 17:42 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyoroti pencopotan wali kota dan sejumlah kepala SKPD. Sebab, beberapa dari mereka diganti dengan alasan pensiun padahal belum masuk usia pensiun.

"Kemarin laporan wali kota itu bilang begini 'saya belum pensiun loh, tempatkan saya posisi saya'," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (16/7/2018).

Anehnya, kata Prasetio, wali kota yang dilantik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga ada yang usianya sudah memasuki pensiun. Orang yang dia maksud adalah Wali Kota Jakarta Utara Syamsudin Lologau.

Prasetio mengatakan, sebenarnya tidak masalah ada rotasi wali kota. Namun, sebaiknya ada jabatan jelas yang diberikan kepada orang yang dicopot. Saat ini, wali kota yang dicopot itu tidak ditempatkan di mana-mana.

Baca juga: Bagaimana Nasib Wali Kota yang Dicopot Anies?

"Seharusnya yang lama ditempatkan di mana dulu, baru dilantik yang baru. Ini kan enggak, yang baru dilantik dan yang lama digeletakin saja," ujar Prasetio.

Prasetio mengakui bahwa penunjukan wali kota yang baru juga atas persetujuan DPRD DKI. DPRD DKI melakukan fit and proper test terhadap nama-nama yang diusulkan Anies.

Namun, ketika itu Prasetio tidak tahu bahwa wali kota yang lama tidak diberi posisi apa-apa. Selain itu, Anies juga bisa melantik susunan wali kota yang dia inginkan meski tanpa persetujuan DPRD.

"Ada hak eksekutif 14 hari. Kalau saya enggak gelar fit and proper test, dia bisa langsung melantik juga," ujar Prasetio.

Baca juga: Perombakan Pejabat DKI Diduga Menyalahi Aturan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com