Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Sebut Polisi Terbitkan SPDP dan Ada Tersangka Terkait Pelaporan terhadap Presiden PKS

Kompas.com - 17/07/2018, 19:18 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjerat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman disebut telah naik ke tahap penyidikan. 

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, polisi telah mengeluarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) atas kasus yang dia laporkan tersebut. 

"Saya sudah menghadapi pemeriksaan dari penyidikan, dan kami sudah langsung mendapatkan surat perintah (pemberitahuan) dimulainya penyidikan (SPDP)," kata Fahri, kepada wartawan, usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/7/2018).

Baca juga: Masih Konflik dengan PKS, Fahri Hamzah Tak Lagi Jadi Caleg

Menurut dia, dengan terbitnya SPDP, artinya sudah ada tersangka dalam kasus ini. "Penyidik sudah sampai kepada kesimpulan telah ditemukannya dua alat bukti yang mencukupi dan tentunya akan ada tersangka," kata Fahri.

Selama kurang lebih 3 jam menjalani pemeriksaan terkait kasus ini, Fahri mengaku dirinya dicecar 16 pertanyaan oleh penyidik. Fahri mengungkapkan, sempat ada perdebatan mengenai apakah kasusnya perlu dikembangkan kepada pihak lain.

"Karena memang ada pihak yang mau terlibat, dalam hal ini ketua majelis syuro. Tapi, saya bilang enggak, saya membatasinya pada saudara Sohibul Iman," ujar dia.

"Adapun kalau nanti di pengadilan dianggap ada proses ke arah sana, tentu saya akan ambil keputusan, mudah-mudahan saja prosesnya berjalan lancar dan cepat. Karena, saya atas nama kader dan teman-teman menginginkan PKS kembali ke jalan benar, normal, dan akal sehat," ujar dia.

Baca juga: Fahri Hamzah Ungkap Rayuan PKS terkait Laporan terhadap Sohibul Iman

Fahri sebelumnya melaporkan Sohibul ke Mapolda Metro Jaya pada 8 Maret 2018 karena dianggap telah mencemarkan nama baiknya dengan menyebut Fahri sebagai pembohong dan pembangkang.

Fahri menilai, fitnah yang dilakukan Sohibul telah menggerus harga dirinya. Laporan tersebut juga merupakan lanjutan gugatan secara perdata mengenai pemecatan dirinya dari partai berlogo padi dan bulan sabit itu.

Kompas TV Fahri berharap, pelaporannya terhadap Presiden PKS tersebut dapat segera dibawa ke pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com