Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jembatan "Indiana Jones" di Srengseng Selesai Agustus

Kompas.com - 20/07/2018, 09:49 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan kembali jembatan gantung berjulukan "Jembatan Indiana Jones" di RT 012 RW 002, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, diperkirakan telah mencapai 65 persen.

Pengawas bagian safety PT Sarana Anugerah Rekacipta, Arif, mengatakan pembangunan jembatan yang menghubungkan Srengseng Sawah dengan Cimanggis, Depok itu dalam tahap pemasangan pabrikasi railing (pembatas pagar atau jembatan) dan pemasangan tie rod.

"Sekarang pengerjaan sudah sekitar 65 persen. Dan dalam tahap pemasangan pabrikasi trailing dan pemasangan tie rod. Saat ini railing baru 4 masih kurang 10 lagi," ujar Arif, Kamis (18/7/2018).

Baca juga: Pembangunan Jembatan Indiana Jones Sudah 65 Persen, 16 Agustus Akan Diresmikan

Jembatan yang dibangun sejak 4 Mei lalu itu ditargetkan akan selesai pada 16 Agustus 2018.

"(Pada) 16 Agustus itu ditargetkan harus selesai karena rencananya ada peresmian. Jadi paling sebelum 16 sudah mulai finishing," ujar dia.

Arif menambahkan, jembatan tersebut akan dilengkapi dengan jaring pengaman di bawahnya agar pejalan kaki yang lewat tetap aman.

Sayangkan hanya satu

Jembatan gantung yang menghubungkan daerah Srengseng Sawah dengan Cimanggis Depok sebenarnya dua. Masing-masing di RT 011 dan RT 012, RW 002. Namun hanya ada satu jembatan yang sedang dibangun kembali, yaitu yang terletak di RT 012.

Sejumlah warga menyayangkan keputusan itu. Salah satunya adalah Sapei. Warga RT 011 itu  menyayangkan tidak dibangunnya jembatan gantung di RT-nya.

"Dulu kan ada peninjauan tuh dari Pak Gubernur, saya kira dua-duanya mau dibangun," kata dia.

Menurut Sapei, jembatan di RT 011 lebih banyak digunakan. Jembatan itu dianggap lebih strategis jika mau ke kawasan Depok dibandingkan jembatan RT 012.

"Di sini lebih banyak anak sekolah, pegawai, pedagang yang lewat. Karena itu kan nembus bagian tengah Depok gampang kemana-mana. Kalau yang disana (RT 012), nembus ujungnya Depok jadi kebanyakan harus muter lagi," ujar dia.

Bahri, warga lainnya, juga menganggap jembatan di RT 011 lebih sering digunakan ketimbang jembatan yang saat ini dibangun.

"Seringnya emang lewat jembatan 011 sih. Pada banyak yang suka lewat sana juga," ungkap Bahri.

Meski begitu, Ia tetap bersyukur bahwa pemerintah peduli untuk membangun jembatan gantung yang sudah kurang layak tersebut di daerahnya.

"Ya Alhamdullillah aja udah dibangun. Jadi nanti lebih nyaman juga buat lewat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com