Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pelican Crossing" Pengganti JPO Bundaran HI Dilengkapi Garis Kejut dan Bunyi Peringatan

Kompas.com - 26/07/2018, 21:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit Jakarta tak hanya diberikan tugas untuk membongkar JPO Bundaran HI yang sudah ada, namun membangun pelican crossing sebagai tempat penyeberangan yang baru.

Demi keamanan penyeberang, pelican crossing ini akan dilengkapi dengan bunyi peringatan dan garis kejut yang akan dibuat sebelum kendaraan mendekatinya.

Pelican crossing itu rencananya akan dibangun 100 meter dari JPO yang saat ini berdiri atau tepatnya di depan Plaza Indonesia dan Wisma Nusantara.

Baca juga: Anies Sebut Pelican Crossing Sementara, Sandiaga Sebut Permanen

Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, pemilihan letak ini berdasarkan perhitungan keselamatan bagi pejalan kaki.

"Terus akan dibuat garis kejut yang ada garis putih tebal itu supaya mengingatkan kepada pengendara agar melambatkan laju kendaraan," ujar Silvia di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Bunyi suara untuk memperingati pengendara ketika bel ditekan oleh pejalan kaki yang menyeberang juga akan dipasang sebagai langkah keamanan bagi penyeberang jalan.

"Dari Dishub mengusulkan akan ada bunyinya. Jadi, pengendara motor yang lewat juga tahu dan nanti ada petugas untuk membantu mengamankan penyeberang," ujar dia.

Baca juga: Banyak Pengendara Terobos Pelican Crossing, Dishub DKI Akan Tempatkan Petugas

Diketahui, pelican crossing akan dikerjakan pada akhir minggu ini sebelum nantinya akan ada pembongkaran JPO Bundaran HI pada Senin (30/7/2018).

Untuk membangun pelican crossing diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp 100 Juta.

"Anggarannya nanti dicek lagi, tapi kira-kira diperlukan sekitar Rp 100 juta," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (24/7/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com