Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCI Pastikan Tak Ada Calo dan Maladministrasi Saat Perubahan Sistem E-tiket

Kompas.com - 27/07/2018, 17:54 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS - PT KCI yakin tidak ada maladministrasi saat perubahan sistem e-tiket pada tanggal 22 - 23 Juli 2018 yang sempat membuat antrean panjang di sejumlah stasiun kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek dan ditemukannya beberapa calo tiket.

“Kami telah mengantisipasi dan memastikan ... tidak ada calo yang bermain dengan petugas pada saat itu,” kata Eva Chairunisa, VP Komunikasi Perusahaan PT KCI, Jumat (27/7/2018).

Pada hari perubahan sistem e-tiket itu ada sejumlah orang yang membeli tiket secara berulang untuk kemudian dijual kembali ke calon penumpang yang tidak mau antre lama.

“Untuk calo yang berulang kembali mengantre, menurut saya tidak masalah selama dia beli di loket ikut antre. Penumpang lain kan tidak bisa dilarang dong,” ujar Eva.

Baca juga: Menhub Sayangkan Perubahan Sistem Ticketing KRL yang Tak Tepat Waktu

Ia memastikan tidak ada petugas yang menjual tiket secara ilegal atau tidak melalui loket.

“Tidak ada petugas yang bermain, Kalau calonya antre terus dijual ke pelanggannya dan pelanggannnya memberi insentif atas jasanya ngantre kan tidak bisa kami larang,” kata Eva.

Ia mengatakan, PT KCI telah berbuat sesuai aturan yang ada.

“Calo itu berarti yang dimanfaatkan, dia disuruh antre panjang, Setelah itu harga tiket 3000 si pelanggan kasih uang 5000 ke penjual koran karena sudah sekalian diantriin, hal hal kaya gini yang gak bisa dilarang,” tambah dia.

Eva juga mengatakan, PT KCI telah memenuhi undangan Ombudsman RI pada Kamis kemarin terkait adanya dugaan maladministrasi.

“Ombudsman memanggil atas dasar tugasnya menindaklanjut keluhan dari penumpang. Justru bagus kami support. Kemarin pun kami datang ke undangan rapatnya,” kata dia.

Baca juga: PT KCI Pastikan Gerbang Tiket di Semua Stasiun Sudah Normal Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com