Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub: Tidak Ada Aturan Warna Spesifik untuk Separator

Kompas.com - 29/07/2018, 12:17 WIB
Stanly Ravel,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Foto viral separator warna-warni yang kini banyak dijumpai untuk menyambut gelaran Asian Games, mendapat banyak tanggapan dari warganet. Ada yang menggapnya positif, banyak pula yang mrngatakan menyalahu aturan.

Menangapi hal ini, Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Sigit Wijatmiko, mengatakan kehadiran separator yang di cat warna-warni tidak menyalahi aturan.

"Dalam Permenhub 67 tahun 2018 yang merupakan pengganti PM 34 tahun 2014 tidak ditetapkan spesifikasi untuk warna separator, jadi memang tidak ada aturan warnanya," ucap Sigit saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (29/7/2018).

Baca juga: Jelang Asian Games, Penurunan Polusi Udara di Jakarta Belum Stabil

Lebih lanjut ia menjelaskan, separator sendiri fungsinya sebagai perlengkapan berbeda dengan marka. 

Dalam Permenhub 67 tahun 2018 pengaturan separator lebih ke masalah material dan dimensinya.

"Hiasan warna- warni ini kan spontanitas masyarakat menyambut Asian Games, kita apresiasi lah. Untuk aturan yang diatur itu dimensi dan material dari separator saja bukan warnanya, separator juga pelengkap saja," tutupnya.

Seperti diketahui, di beberapa wilayah separator jalan banyak dilapisi cat warna warni oleh petugas PPSU bersama warga di masing-masing wilayah untuk menyambut demam Asian Games.

Kompas TVMenjelang penyelenggaraan ajang Asian Games, mulai diterapkan kebijakan sterilisasi di sejumlah venue pertandingan di kawasan Jakabaring Sport City Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com