Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Kesehatan Kuda, "Venue" Pacuan Kuda Pulomas Disterilkan dengan Disinfektan

Kompas.com - 02/08/2018, 20:17 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP), Jakarta Timur, yang menjadi venue pacuan kuda pada Asian Games 2018 telah disterilkan dengan menggunakan disinfektan yang ditetapkan oleh Organization For Animal Health (OIE).

Hal tersebut dilakukan demi menjaga agar kuda-kuda yang akan dipakai untuk bertanding nanti tidak terjangkit penyakit.

Konsultan Teknis Pembangunan Equestrian JIEP Rafiq Radinal menuturkan, venue ini bisa dikatakan sebagai area terbersih setelah dilakukan sterilisasi tersebut.

Baca juga: Dari Pasir hingga Kandang, Ini Keistimewaan Equestrian Pulomas

"Jadi, tempat ini sudah melalui bio security yang ditetapkan dari OIE di mana semua kandang sudah dikasih disinfektan. Jadi, kita tidak ada lagi kutu, semua sudah bersih. Vector control juga kita lakukan, sehingga pada saat ini kita katakan ini area terbersih," ujar Rafiq, di JIEP, Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (2/8/2018).

Bahkan, setiap kali kuda yang akan memasuki venue melewati pintu horse entrance di Jalan Kayu Putih, akan disemprotkan disinfektan supaya tetap steril.

Rafiq menyebut, kondisi itu dibuat mirip dengan cara penanganan kuda di Eropa.

Hal ini dikarenakan seluruh kuda yang berjumlah 120 ekor dan akan dipakai dalam pertandingan merupakan kuda yang berasal dari Eropa.

"Ini faktor terbesar bahwa DKI bisa diakui dunia, karena posisi Pulomas sama dengan di Eropa. Kuda-kuda dari Eropa bisa langsung masuk dan keluar. Ini menyatakan begitu bersihnya kita saat ini, sehingga untuk ke depan mudah-mudahan bisa mempertahankan. Ini tugas berat," ujar dia.

Baca juga: Cerita Anies soal Keistimewaan Pasir di Lintasan Equestrian Park...

Agar tetap menjaga kondisi ini, kandang-kandang nantinya akan dibersihkan rutin setiap hari, terutama ketika ada kotoran kuda. Hal ini menurut Rafiq agar menghindari adanya bau seperti kandang kuda pada umumnya.

Selain itu, alas di kandang kuda akan menggunakan serbuk gergaji dengan beberapa tipe, di antaranya tipe lokal dan tipe yang sudah divakum.

"Begitu ada kuda kencing, urinenya nempel di kotoran, kotorannya diangkat, jadi (urinenya) enggak sampai turun ataupun ke bawah. Kalaupun turun sudah ada drainasenya. Jadi, kita sudah meminimalisir semua," tutur Rafiq.

Venue ini telah dinyatakan siap untuk digunakan dalam tiga cabang Equestrian Olympic, yakni dressage atau tunggang serasi, jumping atau lompat rintangan dan eventing atau trilomba.

Kompas TV Saat ini, Indonesia telah siap dengan wajah baru Jakarta Equestrian Park di Pulomas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com