Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Lintasan Balap Sepeda Velodrome Pakai Kayu Siberia Dibanding Kayu Merbau

Kompas.com - 15/08/2018, 12:43 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lintasan balap sepeda Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur, terbuat dari kayu siberia yang didatangkan langsung dari Jerman.

Director Jakarta International Velodrome PT Jakpro, Iwan Takwin mengungkapkan, kualitas kayu siberia sebenarnya hampir sama dengan kualitas kayu lokal yakni kayu merbau.

Namun, lanjut Iwan, Union Cycliste Internationale (UCI) menyebut, jika memakai kayu merbau mesti melalui uji laboratorium.

Lantaran target penyelesaian Velodrome mesti cepat, tim kontraktor akhirnya memutuskan menggunakan kayu siberia, dari pada kayu merbau.

Pemakaian kayu siberia untuk lintasan tersebut berdasarkan saran UCI.

Baca juga: Melihat Stasiun Velodrome, Tempat LRT Jakarta Diuji Coba Hari Ini

"Waktu kita mulai kontruksi ini, kita tawari terlebih dahulu kayu lokal yakni kayu merbau. Kita kirim sampel," tutur Iwan, setelah peresmian Jakarta Intertional Velodrome, Rabu (15/8/2018).

"Tapi, UCI bilang dibutuhkan waktu lebih lama untuk uji laboraturium terlebih dahulu terhadap kayu lokal kita, sedangkan kita terus dikejar target. Akhirnya, kita minta rekomendasi kayu, mereka memutuskan kayu siberia," tambah Iwan.

Iwan mengatakan, lintasan sepanjang 250 meter tersebut telah mendapatkan sertifikasi kategori 1 dari UCI.

"Kita juga telah mendapatkan sertifikat kategori 1. Itu yang tertinggi," ucap Iwan.

 

Lintasan balap sepeda Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur terbuat dari kayu siberia yang didatangkan langsung dari Jerman. Foto diambil setelah peresmian Velodrome, Rabu (15/8/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Lintasan balap sepeda Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur terbuat dari kayu siberia yang didatangkan langsung dari Jerman. Foto diambil setelah peresmian Velodrome, Rabu (15/8/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Darwoto juga mengungkapkan tampilan fisik dan kualitas kayu siberia mirip dengan kayu merbau.

"Seperti yang disampaikan Pak Gubernur tadi, kalau tampilan fisik kayu siberia mirip dengan kayu merbau. Kalaupun kita pakai kayu merbau, ya bisa. Tapi, kita enggak bisa dapat sertifikat," ucap Dwi.

Baca juga: Resmikan Velodrome, Anies Bilang Itu Arena Balap Sepeda Terbaik di Asia

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan arena balap sepeda untuk Asian Games 2018, yaitu Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu.

Anies mengatakan, arena balap sepeda itu memiliki standar dunia dan terbaik di Asia.

"Venue balap sepeda velodrome hari ini resmi digunakan. Dan arena velodrome Rawamangun ini merupakan arena balap sepeda terbaik se-Asia hari ini," ujar Anies.

Kompas TV Kondisi bangunan Velodrome saat ini dalam kondisi aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com