Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Bayi Togu yang Lahir Tanpa Langit-langit Rongga Mulut

Kompas.com - 23/08/2018, 09:39 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sore itu, bayi Togu Daud Gibran terbaring di tempat tidur di ruang tamu rumahnya sembari ditemani sang Ibu yang sesekali menggendongnya.

Napasnya sering kali terdengar seperti sesak dan terkadang menangis layaknya bayi pada umumnya. Sang Ibu, Aelpi Evelin Setiyani beberapa kali memberikan susu di botol untuk Togu.

Togu tak bisa bermain bebas layaknya anak seumurnya. Saat berusia 7 bulan bayi sedang lincah-lincahnya tengkurap maupun berlatih untuk merangkak, tapi tidak dengan dirinya.

Togu lahir tanpa langit-langit rongga mulut. Gerakannya terbatas karena penyempitan otak bagian belakang dan jari-jari di tangan maupun kaki yang tersambung satu sama lain.

Baca juga: Togu Daud Gibran, Bayi Tanpa Rongga Langit-langit Rongga Mulut Butuh Uluran Tangan Netizen

Orangtua sempat putus asa

Dengan kondisi memprihatinkan tersebut, sang ayah Johnson Eduard sempat putus asa melihat putra bungsunya digerogoti banyak permasalahan di tubuh.

Ia bahkan sempat berpikir agar anaknya lebih baik tiada dibandingkan harus tersiksa.

"Saya sampai pernah berpikir apakah seperti ini lebih baik tidak ada saja?" ujar Johnson kepada Kompas.com, Selasa (21/8/2018).

Pemikiran Johnson ini tak semata-mata karena prihatin dengan kondisi putranya. Ia menyesali  dokter kandungan pernah mengatakan kondisi anaknya baik-baik saja tanpa kekurangan saat masih berada di dalam kandungan.

"Saya marah, kecewa, selama istri saya hamil kami rutin USG, pengecekan ke RS tapi kata dokter anak saya sehat, normal tak ada kekurangan," tuturnya.

Memikirkan keadaan anaknya kini, Ia bahkan kehilangan berat badan karena stres. Berat badannya turun drastis dari 80 kilogram menjadi 55 kilogram.

Baca juga: Bayi Rayyan Terlahir Tanpa Anus di Depok

Bolak-balik rumah sakit

Perjalanan Togu hingga akan dioperasi sampai saat ini, bukanlah perjalanan yang mudah.

Bayi ini pernah diberikan harapan palsu oleh Rumah sakit sebelum akhirnya ditangani secara serius oleh Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON).

"Kita selalu bolak balik RS. Diperiksa, bilang anaknya engga apa-apa. Memang dibilang ada cairan di kepala tapi, katanya enggak apa-apa," kata Johnson.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com