DEPOK, KOMPAS.com - Oklavia Supriatin (39) tak dapat menahan tangisnya saat menceritakan kondisi anaknya, Rayyan yang terlahir tanpa anus, di Beji, Depok, Jawa Barat.
"Anak saya lahir Jumat (27/7/2018), baru tahu kalau anak saya fisiknya enggak sempurna itu Sabtunya," ucap Oklavia saat ditemui di Beji, Depok, Jumat (3/8/2018).
Oklavia mengatakan, awalnya ia khawatir ketika Rayyan selalu menolak minum ASI.
Baca juga: Bocah dengan Anus Buatan di Perut Ini Membutuhkan Bantuan Dermawan
Meski berada dalam pelukan sang ibu, Rayyan tidak menangis dan tidak mau meminum ASI.
"Waktu menggendong Rayyan saya sempat khawatir kalau ada yang enggak benarlah istilahnya. Karena dia enggak mau nyusu atau nangis kayak bayi lain. Padahal bayi itu kalau didekati jari ke mulutnya pasti kayak menghisap gitu, nah anak saya enggak," ujarnya.
Kemudian, ia mencoba memberikan susu formula kepada anaknya. Namun, Rayyan lagi-lagi menolaknya.
Baca juga: Dempet di Bagian Bawah, Bayi Kembar Siam Ini Punya Satu Anus dan Satu Kelamin
Pada akhirnya, Oklavia dan suami mengetahui fisik Rayyan tidak sesempurna anak-anak pada umumnya. Rayyan terdiagnosa sakit NCB, SMK, Atresia Ani.
"Sedih saja sih tahu anak saya sakitnya sehari setelah lahir. Padahal di situ posisinya suster telah memandikannya beberapa kali," ucap Oklavia.
Ia mengatakan, dokter dari RS Graha Permata Ibu (GPI) Depok mengimbau Rayyan untuk dirujuk guna mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Bayi Tanpa Anus di Batam Akhirnya Dapat Bantuan untuk Operasi
Oklavia akhirnya membawa Rayyan ke RSPAD Gatot Soebroto, meskipun BPJS Kesehatan miliknya belum aktif.
"Mereka (RSPAD Gatot Subroto) kasih kelonggaran 3x24 jam. Kalau sekarang BPJS-nya sudah aktif," ujarnya.
Kondisi Rayyan saat ini masih dalam penanganan dokter.
Baca juga: Keluarga Bayi Tanpa Anus di Pamekasan Kesulitan Biaya
"Barusan ayahnya kasih kabar kalalu kondisi Rayyan sudah stabil karena sudah dibantu ventilator alat bantu napas," kata Oklavia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.