"Anak saya lahir Jumat (27/7/2018), baru tahu kalau anak saya fisiknya enggak sempurna itu Sabtunya," ucap Oklavia saat ditemui di Beji, Depok, Jumat (3/8/2018).
Oklavia mengatakan, awalnya ia khawatir ketika Rayyan selalu menolak minum ASI.
Meski berada dalam pelukan sang ibu, Rayyan tidak menangis dan tidak mau meminum ASI.
"Waktu menggendong Rayyan saya sempat khawatir kalau ada yang enggak benarlah istilahnya. Karena dia enggak mau nyusu atau nangis kayak bayi lain. Padahal bayi itu kalau didekati jari ke mulutnya pasti kayak menghisap gitu, nah anak saya enggak," ujarnya.
Kemudian, ia mencoba memberikan susu formula kepada anaknya. Namun, Rayyan lagi-lagi menolaknya.
Pada akhirnya, Oklavia dan suami mengetahui fisik Rayyan tidak sesempurna anak-anak pada umumnya. Rayyan terdiagnosa sakit NCB, SMK, Atresia Ani.
"Sedih saja sih tahu anak saya sakitnya sehari setelah lahir. Padahal di situ posisinya suster telah memandikannya beberapa kali," ucap Oklavia.
Ia mengatakan, dokter dari RS Graha Permata Ibu (GPI) Depok mengimbau Rayyan untuk dirujuk guna mendapatkan penanganan medis.
Oklavia akhirnya membawa Rayyan ke RSPAD Gatot Soebroto, meskipun BPJS Kesehatan miliknya belum aktif.
"Mereka (RSPAD Gatot Subroto) kasih kelonggaran 3x24 jam. Kalau sekarang BPJS-nya sudah aktif," ujarnya.
Kondisi Rayyan saat ini masih dalam penanganan dokter.
"Barusan ayahnya kasih kabar kalalu kondisi Rayyan sudah stabil karena sudah dibantu ventilator alat bantu napas," kata Oklavia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/04/07031361/bayi-rayyan-terlahir-tanpa-anus-di-depok