Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dua Minggu, Inasgoc Akan Serahkan Wisma Atlet ke PPK Kemayoran

Kompas.com - 03/09/2018, 12:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Inasgoc selaku penyelenggara Asian Games 2018 akan menyerahkan pengelolaan Wisma Atlet Kemayoran kepada Pusat Pengelolaan Kawasan Kemayoran (PPK Kemayoran).

Direktur Media dan PR Inasgoc Danny Buldansyah mengatakan, Wisma Atlet Kemayoran nanti akan diserahkan lagi kepada Inapgoc selaku penyelenggara Asian Paragames yang digelar Oktober 2018 mendatang.

"Kita serah terima dari Inasgoc kepada PPK Kemayoran lagi. Kita enggak serah terima ke Inapgoc, nanti Inapgoc mendapat dari PPK Kemayoran," kata Danny, saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/9/2018).

Baca juga: Puncak Kepulangan Atlet dari Wisma Atlet Diprediksi pada Selasa Besok

Danny menargetkan, serah terima dari Inasgoc ke PPK Kemayoran dapat dilakukan dalam satu hingga dua minggu mendatang.

Ia menuturkan, saat ini pihaknya tengah membereskan sejumlah perlengkapan milik rekanan mereka yang mengelola Wisma Atlet selama Asian Games 2018.

"Kan kita pakai sebuah manajemen perhotelan gitu kan. Itu kan kayak sprei, handuk, dan lain-lain itu kan mesti dikumpulin dulu semua, baru setelah itu kita serah terimakan," ujar Danny.

Danny menyebut, hal yang akan diserahkan kepada PPK Kemayoran adalah gedung beserta furnitur di dalamnya.

Baca juga: Layanan dan Fasilitas Wisma Atlet Asian Games 2018 Dipuji Atlet Asing

Adapun masa depan Wisma Atlet Kemayoran selepas Asian Paragames akan ditentukan oleh PPK Kemayoran yang berada di bawah Sekretariat Negara.

"Nanti apakah Setneg itu akan menyerahkan ke PP (PT Pembangunan Perumahan) dan lain-lain, itu kita enggak tahu," kata Danny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com