Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

My Jannah Jamin Dana Jemaah Umrah yang Tak Jadi Berangkat Dikembalikan

Kompas.com - 03/09/2018, 17:36 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Farah Diba Panigoro, pemilik PT Rifa Jannah Wisata alias My Jannah, sebuah biro perjalanan umrah, menyatakan pihak akan mengembalikan uang jemaah yang tidak jadi berangkat umrah lewat biro perjalanan My Jannah.

Ia menyatakan hal tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/9/2019).

Pekan lalu, Indah Puspitasari melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan biro perjalanan itu ke Polda Metro jaya. Indah mengatakan, ia bersama 11 orang lainnya, mendaftarkan diri pada Maret lalu dan sesuai jadwal ia mestinya diberangkatkan pada Juni. Namun hingga saat ini Indah belum diberangkatkan. Uangnya pun belum dikembalikan.

Baca juga: Tertipu Penawaran Umrah di Instagram My Jannah, Jemaah Lapor Polisi

Farah dalam pernyataan menyebutkan, Indah Puspitasari mengajukan permintaan pengembalian dana (refund) pada 4 Juni 2018 atau dua minggu sebelum jadwal keberangkatan, yaitu pada 18 Juni 2018. Menurut Farah, peraturan kantornya menetapkan, refund paling lambat 30 hari sebelum keberangkatan.

Namun My Jannah, kata Farah, menyetujui pengajuan refund Indah karena tidak ingin ada masalah.

Ia menambahkan, prosedur pengembalian refund di biro perjalanannya adalah 30-90 hari kerja. Karena diajukan pada 4 Juni 2018, masa kedalauwarsa permintaan refund Indah, menurut dia, adalah pada 28 Oktober 2018.

Farah juga menjelaskan, ada berbagai hal yang menyebabkan proses refund kisruh, antara lain aksi persekusi dari jemaah refund ke kantor My Jannah dan rumah pemilik travel itu.

Selain itu, tidak semua jemaah melengkapi berkas dan bukti transfer untuk proses refund sesuai prosedur yang telah diinformasikan. 

"Sehingga yang akan kami proses lebih dulu adalah yang sudah melengkapi berkas. Ada beberapa orang yang memanfaatkan situasi ini kemudian mengaku sebagai jemaah yang sudah mendaftar dan meminta refund namun menyerahkan bukti transfer palsu...." kata Farah.

Farah klaim bahwa sejak Januari hingga Mei 2018, My Jannah sudah memberangkatkan lebih dari 2.000 jemaah dari seluruh Indonesia.

"Sementara yang dalam proses refund ini hanya beberapa puluh orang saja yang membatalkan perjalanan umrahnya. Jadi kami sangat menyayangkan pemberitaan yang menyudutkan kami dan kami menjamin pengembalian refund mereka semua," tulis dia.

Saat dihubungi via telepon, Farah menyatakan, ia merasa heran dengan keterangan Indah yang mengatakan permohonan refund dilakukan karena My Jannah tak kunjung memberangkatkan dia dan rombongan.

"Nah itu yang aneh, kami memiliki bukti akurat kok," kata Farah.

Indah Puspitasari melaporkan dugaan penipuan tersebut pada Rabu lalu. Dalam laporan itu disebutkan 12 orang menjadi korban.

Nama Gery Rama Mahfian dan Farah Diba Panigoro yang kemudian diketahui sebagai pasangan suami istri pemilik biro perjalanan dicantumkan sebagai terlapor dalam kasus dugaan pelanggaran Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penipuan dan atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.

Tak hanya Indah, jamaah lain bernama Rosmidah pun melaporkan hal yang sama pada Sabtu lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Baca juga: Lagi, Agen Tur My Jannah Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penipuan Umrah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com