Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Pembahasan Anggaran Perubahan 2018 Pindah ke Ruang Paripurna

Kompas.com - 10/09/2018, 13:04 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari rapat pembahasan anggaran perubahan 2018 yang digelar oleh DPRD DKI Jakarta. Perbedaan yang dimaksud adalah lokasi rapat pembahasan anggaran tersebut.

Seperti hari ini, Senin (10/9/2018), rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) DKI 2018 digelar di ruang paripurna.

Biasanya, rapat digelar di ruang rapat yang ada di samping ruang paripurna. Ukuran ruangan tersebut memang jauh lebih kecil daripada ruang paripurna.

"Rapatnya digelar di ruang paripurna karena ruang rapat biasanya terlalu sempit. Sementara orang yang ikut rapat itu begitu banyak," ujar anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus.

Baca juga: Hadiri Rapat Paripurna Pengunduran Dirinya, Sandiaga Duduk di Kursi Tamu

Setiap rapat, masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) akan membawa tim yang jumlahnya tidak sedikit. Rapat biasa diikuti oleh lebih dari 5 SKPD beserta timnya.

Puluhan orang pun berjejalan di ruang rapat badan anggaran yang biasa. Tidak jarang PNS DKI harus duduk lesehan di luar ruang rapat karena tidak kebagian tempat.

"Dengan dipindahkan ke ruang paripurna kan semua jadi bisa tertampung karena ruangannya lebih luas," kata Bestari.

Pantauan Kompas.com, tempat duduk anggota Dewan di ruang paripurna disulap menjadi tempat duduk SKPD dan anggota banggar. Kursi antara eksekutif dan legislatif dibuat berhadap-hadapan.

Baca juga: Anggaran-anggaran Perubahan 2018 yang Disetujui DPRD DKI Sejauh Ini...

Sementara itu, para pimpinan DPRD DKI Jakarta duduk di kursi pimpinan yang biasa. Biasanya, ruangan paripurna ini digunakan khusus untuk rapat-rapat paripurna.

Agendanya biasanya berupa peresmian peraturan daerah. Ruang rapat paripurna juga dipakai saat Sandiaga Uno membacakan pengunduran dirinya dari jabatan wakil gubernur DKI. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com