Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Almarhum Sejarawan Peter Kasenda Mulai Dibersihkan

Kompas.com - 11/09/2018, 17:23 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Rumah sejarawan Peter Kasenda (61) di Perumahan Jatikramat Indah, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, dibersihkan oleh warga sekitar guna menghilangkan bau tak sedap.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (11/9/2018), Ketua RT 006 Suhendi dibantu satu rekannya dan petugas keamanan membersihkan rumah almarhum Peter.

Suhendi mengatakan, pembersihan dilakukan karena rumah tersebut akan digunakan untuk acara doa bersama keluarga. Saat ini, jenazah telah disemayamkan di Rumah Sakit St Elisabeth, Bekasi.

"Katanya mau digunakan untuk doa bersama. Makanya kita bersihkan sekarang," ujar Suhendi, kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Selidiki Kematian Peter Kasenda, Polisi Periksa Saksi dan Tunggu Hasil Otopsi

Pakaian-pakaian yang dipakai jenazah Peter telah ditimbun di pekarangan samping rumah, sedangkan barang-barangnya lainnya yang ditemukan saat penemuan jenazah seperti koran untuk penutup jenazah telah dibakar untuk menghilangkan bau.

Kompas.com mencoba memasuki rumah mendiang Peter. Masih tercium aroma tidak sedap walaupun kondisi rumah telah bersih.

Meski begitu, kamar Peter, tempat jenazah Peter ditemukan tampak bersih. "Di sini Bapak Peter ditemukan dalam keadaan pakai kaos singlet putih saja," kata Suhendi.

Peter Kasenda ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Perumahan Jatikramat Indah, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Suhendi mengatakan, jenazah Peter diperkirakan sudah tiga hari berada di rumahnya.

Ia menceritakan, penemuan jenazah berawal dari petugas keamanan perumahan yang tidak bertemu Peter saat hendak mengantarkan paket pada Minggu (9/9/2018).

Petugas itu mencium bau menyengat di rumah Peter, lalu melapor kepada Suhendi.

Baca juga: Polisi: Sejarawan Peter Kasenda Meninggal karena Sakit

Keesokan harinya, Suhendi dan petugas mengecek rumah Peter. Saat pintu didobrak, Suhendi dan petugas mendapati Peter dalam keadaan tak bernyawa di dalam kamarnya.

Pihaknya langsung melaporkan hal itu ke Polsek Pondok Gede. Lalu, jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi.

Kepala Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kombes Edi Purnomo mengatakan, hasil otopsi jenazah sejarawan Peter Kasenda menunjukkan almarhum meninggal karena sakit.

Kendati demikian, Edi belum bisa memberikan informasi jenis penyakit yang diderita oleh Peter karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium patologi anatomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com