Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Kematian Peter Kasenda, Polisi Periksa Saksi dan Tunggu Hasil Otopsi

Kompas.com - 11/09/2018, 15:51 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Pondok Gede Kompol Suwari mengungkapkan, misteri kematian sejarawan Peter Kasenda (61) masih menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan pemeriksaan saksi-saksi dari lingkungan sekitar dan keluarga.

"Masih pemeriksaan saksi yang mengetahui kondisi awal penemuan jenazah. Saksi dari lingkungan sekitar itu," ungkap Suwari saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/9/2018).

"Belum ada informasi tambahan dari pihak keluarga. Kemarin informasi terakhir dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk otopsi," sambungnya.

Suwari menyatakan, aparat kepolisian masih belum mendapatkan hasil pemeriksaan Peter. Hasil otopsi itu, lanjut Peter, akan digunakan untuk penyelidikan lebih lanjut oleh aparat kepolisian.

Baca juga: Sejarawan Peter Kasenda Diduga Sudah Meninggal Beberapa Hari di Rumahnya

"Belum ada informasi (hasil otopsi). Nanti itu akan jadi pendukung kalau seandainya ada hal-hal lain," tambah Suwari.

Namun, Suwari tidak mengetahui kapan dan di mana jenazah Peter akan disemayamkan.

"Kemarin informasi terakhir yang didapat masih di Kramat Jati, cuma enggak tau pihak keluarga sudah mengambil jenazah atau belum," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Edi Purnomo mengatakan, hasil otopsi jenazah sejarawan Peter Kasenda (61) menunjukkan almarhum meninggal karena sakit.

Baca juga: Polisi: Sejarawan Peter Kasenda Meninggal karena Sakit

Kendati demikian, Edi belum bisa memberikan informasi jenis penyakit yang diderita oleh Peter karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium patologi anatomi.

Peter Kasenda ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Perumahan Jatikramat Indah, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Ketua RT setempat, Suhendi mengatakan, jenazah Peter diperkirakan sudah tiga hari berada di rumahnya.

Ia menceritakan penemuan jenazah berawal dari petugas keamanan perumahan yang tidak bertemu Peter saat hendak mengantarkan paket pada Minggu (9/9/2018).

Petugas itu mencium bau menyengat di rumah Peter lalu petugas melapor kepada Suhendi.

Keesokan harinya, Suhendi dan petugas mengecek rumah Peter. Saat pintu didobrak, Suhendi dan petugas mendapati Peter dalam keadaan tak bernyawa di dalam kamarnya.

Pihaknya langsung melaporkan hal itu ke Polsek Pondok Gede. Lalu, jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com