BEKASI, KOMPAS.com - Ketua RT 006 Suhendi mengatakan jenazah sejarawan Peter Kasenda diperkirakan sudah tiga hari berada di rumahnya di Perumahan Jatikramat Indah RT 006, RW 006, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ia menduga hal itu karena bau menyengat sudah tercium mulai dari pagar rumah Peter.
"Sepertinya sudah dari tiga hari lalu jasad Pak Peter ada di kamar depan," kata Suhendi, Senin (10/9/2018).
Baca juga: Sejarawan Peter Kasenda Meninggal Dunia
Suhendi menceritakan petugas keamanan perumahan tidak bertemu Peter saat ke rumahnya pada Minggu (9/9/2018).
Petugas keamanan hendak mengantarkan paket yang dititipkan di pos perumahan.
Petugas yang juga mencium bau menyengat melaporkan ini kepada Suhendi.
Keesokan harinya, Suhendi dan petugas mengecek rumah Peter.
Saat pintu didobrak, Suhendi dan petugas mendapati Peter dalam keadaan tak bernyawa di dalam kamarnya.
"Lampu nyala tidak ada orang, tetapi ada aroma-aroma tidak sedap," ujar Suhendi.
Pihaknya menelepon kepolisian dan jenazah Peter dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.
Kapolsek Pondok Gede Kompol Suwari mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi rumah sakit.
Pihaknya menyerahkan urusan pemakaman kepada pihak keluarga.
"Kita serahin (soal pemakaman) saja ke keluarga, nanti kami serahin jenazahnya (untuk dimakamkan)," kata Suwari.
Berdasarkan keterangan Suwandi, Peter tinggal seorang diri di rumahnya.
Peter dikenal sebagai ahli sejarah Universitas Indonesia dan kerap menulis berbagai buku soal Soekarno, salah satunya buku berjudul Hari-hari Terakhir Sukarno (2012).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.