Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Diajak "Demamkan" Asian Para Games 2018

Kompas.com - 13/09/2018, 11:56 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sukses menggelar Asian Games 2018, Jakarta siap menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018 bagi penyandang disabilitas pada 6-13 Oktober.

Wakil Ketua Umum I panitia penyelenggara Asian Para Games 2018, Sylviana Murni berharap masyarakat siap untuk mendemamkan Asian Para Games 2018 sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Semua akan melihat bagaimana luar biasanya saudara-saudara kita ini. Karena Pak Presiden mengajarkan bahwa kita perlu mendemamkan Asian Para Games sebagaimana euforianya Asian Games," ujar Sylviana di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (13/9/2018).

Asian Para Games 2018 diikuti 2.888 atlet dari 41 negara Asia dengan mempertandingkan 18 cabang olahraga.

Baca juga: Puluhan Orang Tertipu Pesan Hoaks soal Perekrutan Pekerja Asian Para Games 2018

Selain itu, pesta olahraga bagi para kaum disabilitas ini juga diikuti 8.000 relawan, 5.000 pekerja lapangan, 1.826 official, dan diliput 800 media dari dalam dan luar negeri.

"1.100 dari 2.888 atlet menggunakan kursi roda. Jadi, relawan itu sudah kita training sama kayak Asian Games tapi kita tambahkan tentang pengetahuan disabilitas,"

Hingga saat ini, Inapgoc menyediakan 17 venue pertandingan di Jakarta di antaranya Gelora Bung Karno (GBK), Velodrome, JiEXPO Kemayoran, dan Tanjung Sport Arena serta satu venue pertandingan Paracycling di Sentul, Bogor.

Baca juga: Ribuan Orang Sambut Pawai Obor Asian Para Games 2018 di Makassar

Sylvi mengatakan, target yang harus dicapai para atlet Asian Para Games 2018 adalah masuk 10 besar.

"Saya tidak punya kewajiban menyampaikan targetnya berapa, tapi yang pasti panitia umum berharap kita berada di 10 besar. Kalau bisa maju dari 10 besar, ya Alhamdulillah," ucap Sylvi.

Baca juga: Asian Para Games 2018, Mengenal Cabor Goal Ball untuk Tunanetra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com