Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Penipuan Sewa Pesawat, Kadin Bandara Soekarno Hatta Ditahan

Kompas.com - 19/09/2018, 17:20 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Soekarno Hatta International Airport Sapto Kashariyanto ditahan di Rutan Polda Metro Jaya per Juli 2018 karena tertibat kasus dugaan penipun sewa pesawat kargo.

"Ya memang yang bersangkutan (Sapto) sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya ketika dikonfirmasi, Rabu (19/9/2018).

Kasus ini dilaporkan oleh seorang pengusaha bernama Geminiantoro Raharjo ke Bareskrim Polri pada tanggal 17 Oktober 2017.

Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Diektorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 23 Februari 2018.

Kuasa hukum Geminiatoro, Gilbert Marciano, mengatakan bahwa saat itu kliennya hendak menyewa pesawat kargo untuk mengirimkan barang produksinya ke Papua kepada Sapto.

"Klien kami akan menyewa pesawat di perusahaan Pak Sapto. Kalau sepengetahuan kami Pak Sapto ini Kadin Bandara periode 2015 sampai 2020. Saya tidak tahu kalau saat ini dia sudah mengundurkan diri atau belum," kata Gilbert di Mapolda Metro Jaya, Rabu (19/9/2018).

Baca juga: Kata Polri soal Polwan yang Diduga Terlibat Penipuan Tes Masuk Rp450 Juta

Menurut Gilbert, selain jabatan Sapto sebagai Ketua Kadin Soekarno-Hatta, saat itu Sapto mengaku sebagai pemilik PT Ramadan Utama Solusi (RUS) dan pemilik sebuah sekolah penerbangan ACT yang membuat kliennya percaya dan bersedia menandatangani perjanjian sewa pesawat.

Gilbert mengatakan, perjanjian sewa itu dilakukan pada akhir 2016. Sesuai perjanjian, pembayaran sewa senilai Rp 3 miliar dibayarkan dalam tiga tahap.

Tahap pertama, Geminiantoro harus membayar Rp 1 miliar sebagai uang muka, lalu Rp 1 miliar lagi saat pesawat datang, dan saat melakukan pelunasan pada tahap akhir.

"Pak Sapto ini sudah minta Rp 1 miliar pada tahap pertama dan sudah dibayar lunas. Tapi sebelum tahap kedua atau sebelum pesawat datang Pak Sapto sudah minta Rp 200 juta lagi. Jadi klien kami sudah membayar Rp 1,2 miliar namun hingga kini pesawat yang dijanjikan tak kunjung datang," kata Gilbert.

Baca juga: Terlibat Penipuan Tes Masuk Polri, Seorang Polwan Ditahan

Gilbert mengatakan, kliennya sudah berulang kali menanyakan keberadaan pesawat tersebut.

Menurut dia, Sapto sempat berdalih pesawat yang akan ia sewakan itu berada di Manila. Setelah dicek, keberadaan pesawat tersebut fiktif.

"Sebelum melapor, kami sudah sempat melayangkan somasi, namun yang bersangkutan tidak juga merespon. Oleh sebab itu klien kami membuat laporan polisi," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com