Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busa di KBT Cibesel Disebabkan oleh Limbah Rumah Tangga dan Kegiatan Usaha

Kompas.com - 05/10/2018, 17:27 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Plt Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyebut, busa yang muncul di aliran Kanal Banjir Timur (KBT) Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, berasal dari limbah rumah tangga dan limbah kegiatan usaha.

"Yang pasti limbah rumah tangga karena kita semua cuci dan mandi itu semua, kan, dilepas ke saluran dan akhirnya akan bermuara di sungai-sungai besar termasuk KBT," ujar Andono, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/10/2018).

"Tapi, memang tak menutup kemungkinan dari kegiatan usaha yang menggunakan deterjen tinggi itu, kan, kayak cucian mobil, motor, laundry," sambung dia.

Baca juga: Sudin Lingkungan Hidup Jaktim Telusuri Sumber Busa di KBT Cibesel

Andono mengatakan, air KBT yang saat ini sudah mengandung deterjen justru mempermudah busa muncul.

Apalagi, aliran KBT yang surut menimbulkan efek terjunan air, sehingga limbah yang melewati terjunan tersebut seolah diaduk dan menghasilkan busa.

"Itu bisa jadi karena memang air kali itu sudah mengandung deterjen. Dan deterjen kita memang deterjen yang kuat. Jadi, begitu ada efek grojokan atau ada terjunan air, itu memang dia menimbulkan buih," kata dia.

Ia menyesalkan karena pada dasarnya KBT sedianya kanal untuk mengalirkan air hujan agar tak meluap. Namun, KBT kini berubah menjadi tempat bermuaranya limbah kegiatan di Ibu Kota.

Sebelumnya, aliran KBT tepatnya di jembatan RW 006, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, dipenuhi dengan busa berwarna putih.

Baca juga: Aliran KBT Cibesel Memunculkan Busa Putih

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pukul 13.25 WIB, busa putih tersebut terus-menerus keluar dan mengikuti aliran KBT.

Ismail (45), petugas UPK Badan Air Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Timur, mengatakan, busa putih ini terus-menerus keluar sejak sebulan terakhir.

"Sudah sebulan ini busanya, cuma kurang tahu ini dari mana" ujar Ismail, di lokasi, Rabu (3/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com