Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Cerita Penumpang Dilecehkan Pengemudi, Ini Tanggapan Grab

Kompas.com - 10/10/2018, 14:20 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, media sosial dihebohkan cerita penumpang yang dilecehkan pengemudi GrabCar.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya menjalankan prosedur standar dalam menangani kasus ini.

Namun ia meminta masyarakat bijak dalam menanggapi cerita ini.

Baca juga: Microsoft Umumkan Investasi ke Grab

"Dalam kasus ini ada standar, tetapi juga kami imbau ke masyarakat karena kami tahu banyak sekali beredar di sosial media, hal-hal yang lain kadang-kadang tidak diverifikasi. Jadi dicek juga kebenarannya, mari kita sama-sama," ujar Ridzki di Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2018).

Prosedur standar yang dimaksud Ridzki meliputi tiga hal.

Pertama, jika ada laporan dari penumpang terkait tindak pelecehan seksual, pengemudi akan langsung dibekukan kemitraannya.

Baca juga: Grab Sediakan Golf Car dan Selter Selama Asian Para Games

"Kalau dilakukan pelanggaran oleh driver, kami lakukan immediate suspending kepada para pengemudi yang dilaporkan berkaitan dengan hal begitu," kata dia. 

Kedua, upaya klarifikasi dilakukan dengan menghubungi penumpang dan pengemudi. Kedua pihak juga diminta datang untuk klarifikasi.

"Yang ketiga adalah kalau dirasa dibutuhkan, kami akan berikan asisstance biasanya apakah dari segi hukum atau sepanjang kasus ini terjadi," kata Ridzki.

Baca juga: Dukung Asian Para Games, Grab Sediakan 500 Kendaraan untuk Penyandang Disabilitas

Sebelumnya, beredar di media sosial bidik layar cerita seorang penumpang yang dicium pengemudinya dan dipaksa memberi rating lima bintang.

Tidak diketahui siapa penumpang yang dimaksud. Namun, dilampirkan histori perjalanan dengan pengemudi bernama Vickich Anrio Sugiharto dengan nomor kendaraan B 315 LAH.

Grab telah menghubungi korban yang dimaksud dan memanggil pengemudi. Pengemudi meminta dimediasi dengan penumpangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com