Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Bekasi Tercemar, Pepen Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

Kompas.com - 19/10/2018, 18:22 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pemerintah pusat harus turun tangan menangani persoalan Kali Bekasi yang tercemar.

Pencemaran Kali Bekasi akibat limbah domestik dan industri berdampak pada ketersediaan air bersih di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pasalnya, air Kali Bekasi masih digunakan sebagai air baku untuk diolah menjadi air bersih.

Baca juga: Sudah Tiga Hari Berturut-turut Kali Bekasi Berbusa

"Antara bupati dan wali kota tidak akan selesai karena keterbatasan pemahaman, kebijakan atau kewenangan. Makannya yang lebih baik itu (ditangani) Kementerian Lingkungan Hidup ataupun Kementerian PU-PR," kata pria yang akrab disapa Pepen itu saat meninjau Kali Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/10/2018).

Limbah yang terkandung dalam air Kali Bekasi berasal dari hulu di Kabupaten Bogor. Limbah tersebut diduga berasal dari sejumlah pabrik di Kabupaten Bogor.

Pihaknya juga meminta pemerintah pusat menguras Kali Bekasi. Dengan demikian, sedimentasi di Kali Bekasi bisa berkurang hingga hilang. 

Baca juga: Kali Bekasi Kembali Dipenuhi Busa, Produksi Air Bersih Berkurang

"Kali Bekasi dikuras terakhir tahun 1976. Kalau ini dikuras, sedimimentasi yang ada endapan-endapan kimia yang berbaur lumpur, mungkin bisa terdorong ke hilir," ujar Pepen. 

Sebelumnya, selama tiga hari berturut-turut, Kali Bekasi di Jalan M Hasibuan, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, dipenuhi busa.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi terparah terjadi pada Rabu (17/10/2018), di mana busa menutupi seluruh permukaan aliran Kali Bekasi.

Baca juga: Petugas Evakuasi Buaya di Perbatasan Sungai Cileungsi-Kali Bekasi

Busa pun makin berkurang hingga Jumat pagi (19/10/2018), tetapi tetap saja busa masih terlihat di permukaan air Kali Bekasi.

Selain itu, air kali juga nampak hitam pekat dan menimbulkan bau yang menyengat. Ikan sapu-sapu pun mati mengambang di pinggiran Kali Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com