Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajukan Gugatan, Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Anggap Tak Dibantu Mediasi

Kompas.com - 23/10/2018, 21:58 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban kecelakaan maut di kawasan Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan tidak membantu upaya mediasi.

Ketua Forum Silaturahmi Keluarga Korban (FSKK) Aang Junaedi mengatakan, upaya mediasi antara keluarga korban dengan PO Bus Premium Passion atau PT Ikin Mandiri Utama tidak pernah terealisasi.

"Kami enggak mengerti kenapa seolah-olah Pemkot Tangsel diam seribu bahasa. Kami cuma butuh keadilan, ini berurusan dengan nyawa. Kok segampang itu diabaikan," kata Aang saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Gugat Perusahaan Bus ke Pengadilan

"Kami sudah beberapa kali minta Pemkot supaya mediasi dan bertanya jalan keluarnya seperti apa, tetapi cuma dilempar kesana kemari, enggak pernah ada ketemu juga akhirnya," lanjut dia.

Sebelum meminta bantuan mediasi, pihak keluarga telah bertemu PO bus sebanyak dua kali sejak kecelakaan terjadi.

Pertemuan dilaksanakan di Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Namun, pertemuan tersebut tidak pernah menghasilkan keputusan positif.

Baca juga: Kronologi Atlet Balap Sepeda Ditabrak Mobil Saat Berlatih di Tanjakan Emen

"Mereka enggak ada tanggapan positif. Kami terakhir ketemu tanggal 11 April lalu," kata Aang.

Sebelumnya diberitakan, keluarga korban kecelakaan maut di kawasan Tanjakan Emen melaporkan PO Bus Premium Passion atau PT Ikin Mandiri Utama ke Pengadilan Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).

Laporan itu dibuat lantaran tidak adanya itikad baik dari perusahaan bus untuk meminta maaf pada keluarga korban.

Baca juga: Atlet Asian Games Kecelakaan Saat Berlatih Sepeda di Tanjakan Emen

Aang berharap dengan adanya pelaporan ini, pihak PO bus memiliki itikad baik menemui keluarga korban untuk bertanggung jawab secara materiil dan immateriil.

"Kami cuma butuh keadilan. Ini urusannya sudah nyawa, kok segampang itu mengabaikan. Harapannya lebih lanjut kami sudah serahkan ke kuasa hukum," ujarnya. 

Kecelakaan maut terjadi di kawasan Tanjakan Emen pada Sabtu (10/2/2018) pukul 17.00. Kecelakaan yang melibatkan sebuah bus pariwisata itu menelan korban jiwa hingga 27 orang.

Baca juga: Alasan Ponsel Mati, Pemilik Bus Maut Tanjakan Emen Lepas dari Jeratan Hukum

Bus pariwisata tersebut berisi 50 orang penumpang. Mereka adalah rombongan wisatawan dari Tangerang Selatan. Bus tersebut datang dari arah Bandung menuju Subang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com