Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap Putih Berbau Menyengat Dikeluhkan Warga di Pondok Aren

Kompas.com - 24/10/2018, 15:01 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga Jalan Pesantren RT 001 RW 003 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengeluhkan asap berbau menyengat yang keluar dari dalam tanah di sekitar kebun singkong milik warga.

Warga Jalan Pesantren, Wadit, mengatakan bahwa bau menyengat itu tercium seperti bau belerang hingga ke rumahnya yang berjarak 100 meter dari kebun singkong.

Bau asap yang menyengat itu membuat beberapa warga pusing.

"Kalau malam kecium bau, nyengat. Bau semacam belerang. Pernah itu saya sampai tenggorokan, enggak enaklah," ujar Wadit saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (24/10/2018).

Baca juga: Damkar Berupaya Padamkan Asap Bau Busuk dari Tanah di Bintaro

Wadit mengatakan, bau belerang itu menghebohkan warga sejak dua pekan lalu.

Saat itu, seorang warga melihat kepulan asap berwarna putih yang berasal dari dalam tanah di kebun singkong.

Saat didekati, dari asap yang keluar itu tercium bau belerang. Warga kemudian mencoba menggali sumber asap tersebut.

Namun, saat digali, tak tercium lagi bau belerang. Tak berselang lama, sumber bau menyengat itu berpindah.

Wadit mengatakan, sebelum kehebohan tersebut, dua bulan lalu Wadit bersama temannya sudah mencium aroma menyengat yang sama di sekitar kebun singkong.

Namun, hal itu tak dihiraukan karena mengira bau tersebut berasal dari bau tumbuh-tumbuhan atau bau sampah yang dibuang warga.

Warga lainnya, Masri, menyampaikan hal serupa. Bau menyengat yang keluar dari dalam tanah sampai ke rumahnya.

Masri mengatakan, ada beberapa warga yang menyiramkan air ke sumber bau. Namun, bau menyengat itu tetap tercium. Warga mengira, dengan menyiramkan air, asap dan bau bisa hilang.

"Ada warga bawa selang terus nyiram tanahnya. Dipikir bakal hilang. Eh, enggak tahunya beberapa hari kemudian muncul lagi asap, masih juga bau," ujar Masri.

Warga Jalan Pesantren RT 001 RW 003 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengeluhkan bau menyengat yang keluar dari dalam tanah di sekitar kebun singkong milik warga. Bau menyengat itu berbau seperti belerang dan mengeluarkan asap berwarna putih, Rabu (24/10/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Warga Jalan Pesantren RT 001 RW 003 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengeluhkan bau menyengat yang keluar dari dalam tanah di sekitar kebun singkong milik warga. Bau menyengat itu berbau seperti belerang dan mengeluarkan asap berwarna putih, Rabu (24/10/2018).

Warga Jalan Pesantren, Jono, mengatakan, pihak kepolisian dan petugas Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah mendatangi lokasi guna melakukan pengecekan.

Namun, belum ada informasi lebih lanjut terkait sumber bau menyengat tersebut.

"Kemarin polisi dan pemkot sudah datang. Ini kan sudah digaris polisi. Ada semacam bubuk putih sudah diambil petugas," ujar Jono.

Baca juga: Asap Berbau Busuk Mengepul dari Dalam Tanah di Bintaro

Pantauan di lokasi, garis polisi telah dipasang mengelilingi sumber bau menyengat. Saat mendekati lokasi, tercium bau menyengat seperti bau amonia yang menusuk hidung.

Namun, beberapa saat kemudian, bau menyengat hilang karena terbawa angin. Sesekali terlihat juga tanah mengeluarkan asap berwarna putih.

Di sekitar sumber bau, tampak seperti bubuk berwarna putih. Dari bubuk tersebut tercium bau amonia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com