Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Kasus Dugaan Penculikan Anak di Cipinang Muara

Kompas.com - 25/10/2018, 14:51 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar sebuah video di media sosial mengenai dugaan penculikan anak di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur.

Video yang diunggah oleh akun @Jakarta_terkini tersebut merupakan rekaman CCTV yang diketahui terjadi pada Selasa (23/10/2018).

Ketua RT 013 RW 003 Kelurahan Cipinang Muara, Danu Setio Nugroho mengatakan, kejadian tersebut terjadi tepat di depan rumahnya Selasa pada pukul 17.45 WIB.

Saat itu, dirinya yang sedang berada di dalam rumah mendengar bunyi motor terjatuh diiringi teriakan seorang anak perempuan yang meneriaki penculik.

Baca juga: Video Pelaku Penculikan Anak Berpura-pura Gila di Bekasi Dipastikan Hoaks

Sontak dirinya segera berlari menghampiri sumber suara yang ternyata telah dikerumuni oleh sejumlah warga.

"Jadi dari jauh, dekat rumah itu, si anak perempuan itu dia dibonceng sama (diduga) penculik. Mungkin karena diancam disuruh naik motor, HP-nya diambil, disuruh diam. Tapi, nyatanya anak ini histeris," ujar Danu, kepada Kompas.com, Kamis (25/10/2018).

"Saya lihat di rekaman CCTV memang anak ini berontak, kebetulan sore itu habis hujan, jadi jalan licin, penculiknya ngebut. Tapi, depan rumah saya kan ada polisi tidur, akhirnya dia jatuh kena polisi tidur. Saya langsung keluar, massa langsung kumpul karena anak teriak rampok maling," lanjut Danu.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Darurat penculikan anak! Dalam vidio ini seorang anak perempuan korban penculikan berusaha melarikan diri saat di bawa dengan sepeda motor di kawasan Cipinang Elok Jakarta timur, Selasa 23/10/18 - Untuk info terkini di Jakarta..? . Follow @jakarta_terkini Follow @jakarta_terkini Follow @jakarta_terkini nanti di follow back???? . Jakarta terkini, dekat dengan Jakarta! . Berkut kronologi nya: . Pas pertama dapat kabar keponakan di culik sempet bingung lah ko bisaaa??? soalnya ini anak udh besar udh kelas 2SMP ko bisanya di culik, eh gataunya modus si penculik bisa bgt sampe 2 bocah ini diajak ngikut mau semua, modusnya tuh dia ngaku2 keponakan dari wali kelas sekolahnya di MUARA INDONESIA, nah si penculik ini ngomong ke anak2 yg mau di culik klo dia disuru ngambil berkas yg ketinggalan smpe akhirnya 2 anak ini diajak pelaku naik mtor tapi tmn keponakan saya ini di turunin dgn alesan katanya tunggu disini aja dan akhirnya hanya keponakan saya yg dibawa si pelaku. Setelah itu si pelaku bilang minjem hp untuk hitung berkas tpi ponakan saya ini udh mulai curiga krna hp nya dimasukin kantong, lalu ponakan saya ini dibawa pergi lagi ke arah pasar cipinang elok krna terus2san curiga akhirnya dlm perjalanan masih diatas motor ponakan saya berontak narik2 jaket si pelaku biar di turunin tpi si pelaku malah jln terus tpi lama kelamaan si pelaku bwa motornya oleng akhirnya jatoh dan pas jatoh, si korban ini lngsng treak2 minta tolong dan alhamdulillah bnyk wrga yg bantuin. Keponakan saya ini smpe si pelaku dibawa ke kelurahan cipinang untung di amanin dari wrga dan dibawa ke polsek cawang. untuk ibu2 yg punya anak apalagi klo yg anaknya masih kecil suka main2 sendiri tolong lebih di jaga lg ya krna ini keponakan saya yg sdh besar aja masih bisa dibawa orang untung aja udh besar jdi bisa melawan lah klo anak kecil apa jadinya pasti klo udh kejadian kebawa kya gini gak bakal bisa pulang lagi, jdi harus waspada bner2 yaaa. - Data sumber tidak kami Publish

Sebuah kiriman dibagikan oleh Jakarta (@jakarta_terkini) pada 23 Okt 2018 jam 8:17 PDT

Pelaku, lanjut dia, sempat dihakimi oleh massa. Namun, karena tak ingin timbul korban jiwa, Danu segera menggiring pelaku serta korban dan saksi menuju kantor Kelurahan Cipinang Muara.

"Daripada jadi korban jiwa, saya pisahin, bawa ke kelurahan," kata dia.

Pelaku diketahui berinisial W, yang beralamat di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur.

Baca juga: Sempat Viral, Pelaku Penculikan Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Dari tangan pelaku, didapati 5 buah ponsel yang kemudian ikut diserahkan sebagai barang bukti.

"Iya, saya rogoh jaket ada 5 HP. Daripada diambil sama yang lain, akhirnya saya amankan. Saya bawa ke kelurahan untuk barang bukti," tambah dia.

Korban sendiri, kata Danu, bukanlah warga Cipinang Muara. Ia menduga korban saat itu sedang bermain di sekitar wilayah tersebut, hingga dibawa menggunakan sepeda motor.

"Warga Cipinang, tapi bukan Cipinang Muara. Kemungkinan dia lagi main di mana terus diculik, makanya lewat sini. Tapi, sekolahnya dekat sini di Muara Indonesia," ungkap Danu.

Setelah dibawa ke kelurahan, pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Jatinegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com