TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menyebut, pilot Lion Air JT 610 sempat meminta untuk return to base (RTB) atau kembali ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Permintaan dilakukan tak lama setelah pesawat yang dikemudikan pilot Capt Bhavye Suneja itu lepas landas.
"Setelah take off 2-3 menit, pesawat minta RTB, tugas kami melayani karena pilotnya minta ATC (air traffic control) untuk RTB," kata Novie, di Posko Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin.
Baca juga: Tas hingga Seragam Pramugari Ditemukan dari Lion Air JT 610, Ini Videonya...
Pesawat Lion Air JT 610 mengakut penumpang berjumlah 181 orang yang terdiri dari 124 laki-laki, 54 perempuan, 1 anak-anak dan 2 bayi.
Ada pula 7 orang awak pesawat yaitu pilot, co-pilot, supervisi pramugari, dan empat orang pramugari.
Novie belum bisa memastikan apakah pesawat langsung terjatuh atau tidak.
Ia masih berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengenai penyebab kecelakaan.
Baca juga: Diduga Milik Penumpang Lion Air, Foto Anak hingga Uang Ditemukan di Tanjung Karawang
"Tidak seperti itu (menyimpulkan pesawat jatuh), panjang investigasinya berdasarkan radar dan blackbox," kata dia.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 7 awak pesawat lainnya.
Tujuh kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air ini sudah tiba Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin sore.
Tujuh kantong jenazah ini tiba sekitar pukul 15.40 WIB, dibawa menggunakan tiga mobil jenazah.
Kantong jenazah berwarna hitam dan oranye bertuliskan Basarnas ini diperkirakan berisi potongan tubuh para korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.