Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Tak Ada Niat Baik, PKS Bilang Cuma Tagih Janji Prabowo

Kompas.com - 05/11/2018, 15:56 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Syakir Purnomo membantah pihaknya tak punya niat baik membahas kursi wakil gubernur DKI.

Ia sekaligus menjawab tudingan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.

"Kalau kami di wilayah sebenarnya sudah clear apa yang disampaikan Pak Prabowo. Jadi saya sudah sampaikan, sebenarnya jelang deklarasi Pak Prabowo dan Pak Sandi, Pak Prabowo sudah menyampaikan, berjanji berkomitmen bahwa kursi wagub DKI diberikan kepada PKS," kata Syakir ketika dihubungi, Senin (5/11/2018).

Baca juga: Soal Pembahasan Wagub DKI, M Taufik Sebut Tidak Ada Niat Baik dari PKS

Menurut Syakir, janji itu disampaikan ke Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri serta Presiden PKS Sohibul Iman.

Janji itu kembali dipastikan oleh Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid kepada Sandiaga Uno, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam tiga kesempatan di tiga waktu berbeda.

Gerindra masih memastikan kursi wagub DKI menjadi jatah PKS. Untuk itu, kata Syakir, pihaknya tak pusing memikirkan keinginan DPD Gerindra DKI mengusung M Taufik sebagai wakil gubernur.

"Jadi kalau dalam pandangan kami, sudah ada janji itu, tinggal ditunaikan saja komitmen itu. Dengan itu simple, selesai," ujar Syakir.

Baca juga: Undang PKS Bahas Kursi Wagub DKI, M Taufik Lapor Prabowo

Kendati demikian, Syakir mengatakan pihaknya tak berprasangka buruk terhadap DPD Gerindra DKI. Ia mengatakan bakal membahasnya sore ini.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, DPW Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) DKI Jakarta tidak memiliki niat baik membahas kursi wakil gubernur DKI Jakarta.

Oleh karena itu, Gerindra DKI memutuskan mengundang PKS untuk bertemu.

"Ini kan enggak ada niat baik dari teman-teman PKS kalau menurut saya. Karena apa? Gerindra itu 15 kursi (di DPRD DKI), malah kami yang undang," ujar Taufik saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Keyakinan Gerindra Tak Akan Ditinggalkan PKS karena Kursi Wagub DKI...

DPD Partai Gerindra DKI sudah memutuskan nama Taufik sebagai kandidat wagub yang diusulkan partainya. Sementara itu, PKS juga bersikeras mendapatkan kursi wagub DKI.

Alasannya, sejak Sandiaga diputuskan sebagai cawapres, ada komitmen antara Prabowo dan Presiden PKS Sohibul Iman yang menyatakan kursi wagub adalah hak PKS.

Oleh karena itu, PKS ingin dua nama kandidat wagub yang diusulkan berasal dari partainya.

PKS telah memilih dua kadernya sebagai kandidat wagub DKI, yakni Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com