Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Enam Pelaku Pembobol ATM di Cakung

Kompas.com - 07/11/2018, 09:04 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap enam orang komplotan pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan modus ganjal di wilayah Cakung, Jakarta Timur, baru-baru ini.

Dua dari lima pelaku ditangkap saat menjalankan aksinya pada Sabtu (3/11/2018) di toko ritel Alfamart Kampung Pedaengan RT 001/07, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

"Kami amankan dua pelaku di TKP, keduanya mengaku bernama Syahrudin dan Gunawan. Mereka menjalankan aksinya dengan modus ganjal ATM," ujar Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait, Selasa (6/11/2018) malam.

Baca juga: Mesin ATM BCA di Minimarket Dibobol Maling, Rp 673 Juta Raib

Dari hasil pemeriksaan, Gunawan dan Syahrudin mengaku melakukan aksinya bersama empat rekan mereka, yakni Sabriyanto yang bertindak sebagai kapten atau pemimpinnya, Iyut Mula Marbun, Dinar, dan Idris.

Keduanya tertangkap lantaran tidak berhasil kabur ketika polisi datang ke TKP.

"Para pelaku datang ke TKP menggunakan dua mobil. Empat lainnya sempat kabur, sementara dua orang pelaku dan satu unit mobil tertinggal," kata Tom.

Dalam menjalankan aksinya, komplotan pembobol ATM ini memiliki tugas masing-masing.

Sabriyanto bertugas mengintip nomor PIN dengan cara ikut antre di belakang korban.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembobol Mesin ATM Bermodal Sakelar

Sebelumnya mereka telah mengganjal ATM dengan barang tertentu.

Saat kartu milik korban tersangkut, pelaku bernama Dinar pura-pura menawarkan bantuan dan mengambil ATM korban serta menggantinya dengan kartu lain yang sudah tidak terpakai.

Setelah berhasil mengambil kartu ATM korban, pelaku langsung kabur.

"Dua orang pelaku bertugas mengawasi situasi di dalam toko dan dua lainnya standby di dalam mobil," tutur Tom.

Baca juga: Gagal Ambil Uang, Sekelompok Perampok Angkut Mesin ATM di India

Tidak lama setelah pelaku lain melarikan diri, polisi dapat menangkap tiga di antaranya, yaitu Sabriyanto, Iyut Mula Marbun, dan Dinar di daerah Serpong dan BSD, Tangerang.

"Total sudah lima orang yang kami amankan, satu masih buron," ungkapnya.

Komplotan ini disebutkan kerap beraksi di sekitar Jakarta dan Bandung.

"Mereka 'main' di sekitar Jakarta Raya sampai ke Bandung. Saya imbau kepada masyarakat jangan panik kalau kartunya tersangkut di mesin ATM," pungkasnya.

Kelima pelaku saat ini masih diamankan di Polsek Cakung untuk diproses lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com