Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu Lintas Macet, Pengendara Motor Kerap Bongkar Beton Trotoar TPU Menteng Pulo

Kompas.com - 09/11/2018, 19:39 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beton pembatas di trotoar depan Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, tampak rapi pada Jumat (9/11/2018) siang.

Ada 11 beton diletakkan sejajar sehingga para pengendara motor tidak dapat melintasi trotoar tersebut. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, tidak tampak pengendara motor yang mencoba menerobos dengan menggeser beton.

Baca juga: Biker Bongkar Pembatas Trotoar, Cara Pintas Berujung Celaka

Arus lalu lintas di depan TPU Menteng Pulo terlihat ramai lancar.

Kondisi ini bertolak belakang dengan rekaman video yang tersebar di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Twitter @koalisipejalankaki, Kamis (8/11/2018), empat pengendara motor, salah satunya mengenakan atribut ojek online, berusaha menggeser beton pembatas agar bisa melewati trotoar.

Baca juga: Viral Video Pemotor Bongkar Trotoar, Ini Ancaman Hukumannya

Sementara belasan pemotor lainnya tampak menunggu.

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Menteng Atas Hasan mengatakan, para pengendara kerap membongkar beton ketika arus lalu lintas sekitar lokasi macet.

"Biasanya kalau macet parah, pagi pas semua orang berangkat kerja dan sore pas orang pulang kerja. Di depan (TPU Menteng Pulo) kan selalu macet, mungkin mereka (pengendara motor) enggak sabar. Jadinya naik ke trotoar sambil bongkar beton," kata Hasan kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Pemotor Sering Bongkar Beton Pembatas di Trotoar TPU Menteng Pulo

Hasan mengatakan, petugas PPSU selalu merapikan kembali beton yang telah dibongkar.

Beton pembatas di trotoar di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, tampak rapi pada Jumat (9/11/2018) siang.   Ada 11 beton yang diletakkan sejajar sehingga para pengendara motor tidak dapat melintasi trotoar itu. KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Beton pembatas di trotoar di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, tampak rapi pada Jumat (9/11/2018) siang. Ada 11 beton yang diletakkan sejajar sehingga para pengendara motor tidak dapat melintasi trotoar itu.
Beton pembatas di trotoar di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, tampak rapi pada Jumat (9/11/2018) siang.   Ada 11 beton yang diletakkan sejajar sehingga para pengendara motor tidak dapat melintasi trotoar itu. KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Beton pembatas di trotoar di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, tampak rapi pada Jumat (9/11/2018) siang. Ada 11 beton yang diletakkan sejajar sehingga para pengendara motor tidak dapat melintasi trotoar itu.
Hal ini rutin dilakukan setiap hari jika arus lalu lintas mulai lengang.

Tak jarang, Hasan mengimbau para pengendara turun dari trotoar. Namun, beberapa pengendara motor seringkali marah atas imbauannya.

Baca juga: Kerap Dibongkar Pemotor, Trotoar di Depan TPU Menteng Pulo Akan Dipagar Besi

"Kita sih selalu merapikan lagi ya. Biasanya sih siang karena kalau pagi kita masih kerja di tempat lain," ujar Hasan. 

"Kadang pas kita merapikan tuh, ada yang berusaha lewat, sudah disuruh turun, tetapi kadang malah saya yang dimarahi. Ya gimana lagi, memang enggak boleh naik ke trotoar kan," lanjut dia.

Perilaku pengendara motor yang melintas di trotoar bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Baca juga: Pengendara Motor Bahu-membahu Pindahkan Beton agar Bisa Lewat Trotoar

Pada Pasal 106 ayat 2 disebutkan, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda.

Pada Pasal 284 disebutkan, setiap pengemudi yang tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau pesepeda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat 2, dipidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com