Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelam Pencari Korban Lion Air JT 610 Diberikan Penghargaan

Kompas.com - 13/11/2018, 18:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (PB POSSI) memberikan penghargaan bagi relawan penyelam yang terlibat operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610.

Ketua Umum PB POSSI Mayjen TNI (Purn) Buyung Lalana mengatakan, PB POSSI mengapresiasi para relawan yang rela meninggalkan pekerjaannya demi menemukan para korban.

"Saya melihat rasa kesetiakawanan, rasa sosial yang tinggi, dan kepedulian mereka. Ini patut diberikan penghargaan berupa piagam," kata Buyung di Sekretariat PB POSSI, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (13/11/2018).

Baca juga: Basarnas Kerahkan 10 Penyelam Bantu KNKT Cari Kotak Hitam

Buyung menuturkan, ada 25 penyelam yang diterjunkan dalam operasi pencarian Lion Air.

Para penyelam bertugas selama delapan hari sejak 31 Oktober 2018 hingga 7 November 2018.

Buyung melanjutkan, PB POSSI mempunyai 27 kepengurusan provinsi di Indonesia yang siap membantu proses SAR di bawah air.

Baca juga: Hari Kesepuluh Pencarian Lion Air JT 610, Penyelam TNI AL Temukan Serpihan Kecil

"Artinya sumber daya manusia kita untuk berbuat sosial, kegiatan-kegiatan bawah air sangat memungkinkan sekali. Kita juga bisa menjadi sunber relawan bagi Tagana atau Basarnas," ujar dia. 

Ia mengatakan, tenaga para penyelam sangat dibutuhkan mengingat luasnya perairan Indonesia.

Buyung pun berharap lebih banyak anak muda yang menekuni olahraga selam agar dapat menjadi relawan dalam pencarian korban bencana.

Baca juga: Penyelam Basarnas Akan Tetap Bantu KNKT Cari Black Box Lion Air JT 610

Namun, ia menyebut seorang penyelam SAR perlu memiliki keterampilan tinggi. Artinya, para penyelam harus belajar secara bertahap.

"Uniknya di selam ini bagaimana kita bekerja di bawah air, kita di bawah tekanan. Belum lagi segi kejiwaan, kemudian alam arus pasang surut, kemudian juga binatangnya," kata Buyung.

Ia menambahkan, operasi pencarian korban Lion Air JT 610 bukan operasi pencarian pertama yang dilakukan PB POSSI.

Baca juga: Cerita Penyelam POSSI, Tinggalkan Pekerjaan demi Cari Korban Lion Air

Sebelumnya, PB POSSI juga pernah menurunkan penyelam dalam operasi pencarian korban jatuhnya pesawaf Air Asia QZ-8501 di Pangkalan Bun dan banjir yang merendam Gedung UOB Plaza, Jakarta Pusat.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com