Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Akses Skybridge Tanah Abang dari Stasiun...

Kompas.com - 08/12/2018, 06:22 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai diberlakukan uji coba pada 7-10 Desember 2018.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, JPM tersebut menghubungkan Stasiun Tanah Abang gedung lama ke empat titik di sekitarnya.

Apabila belok ke kanan dari arah stasiun, pejalan kaki bisa mengakses ke tiga arah jembatan. Di antaranya yaitu Jalan KS Tubun atau Museum Tekstil, Pasar Tanah Abang Blok F, dan Blok G.

Sedangkan belok ke kiri dari arah stasiun, pejalan kaki bisa mengakses dua arah yaitu Halte Transjakarta, dan Jalan Jatibaru Raya.

Baca juga: Ini Evaluasi Ombudsman pada Uji Coba Skybridge Tanah Abang

Pada Jumat (7/12/2018), Kompas.com berkesempatan mencoba akses JPM dari arah pintu Stasiun Tanah Abang yang berada JPM menuju salah satu akses keluar, Jalan Jatibaru Raya.

Keluar dari pintu terdapat dua pilihan jalan berupa tangga dan lantai datar yang dapat memudahkan penyandang disabilitas.

Akses Stasiun Tanah Abang ke jembatan penghubung multiguna atau skybridge mulai menajalani uji coba pada Jumat (7/12/2018). Kompas.com/RIMA WAHYUNINGRUM Akses Stasiun Tanah Abang ke jembatan penghubung multiguna atau skybridge mulai menajalani uji coba pada Jumat (7/12/2018).

Selanjutnya, lantai dilengkapi dengan guiding block berwarna kuning atau petunjuk arah untuk tuna netra. Namun, petunjuk terputus di depan pintu pejalan kaki keluar dan masuk JPM.

Di sepanjang jalan menuju akses keluar, pada sebelah kanan terdapat sejumlah lapak pedagang yang akan mengisi pada Senin (10/12/2018). Saat ini lapak berukuran 2 x 1,5 meter tersebut masih tertutup rolling door.

Tak jauh dari akses keluar JPM, terdapat sebuah boks berwarna hijau yang merupakan toilet. Para pejalan kaki atau pengguna JPM dapat menggunakannya dengan gratis selama masa uji coba.

Baca juga: Skybridge Tanah Abang Akan Dilengkapi Jalur untuk Penyandang Disabilitas

Selanjutnya, akses keluar JPM dengan menggunakan tangga datar. Jalan tersebut dipagari dan dilengkapi atap agar terhindar dari hujan dan panar matahari.

Sesampainya di bawah, pejalan kaki bisa langsung memilih angkutan umum yang diinginkan. Salah satunya adalah Jaklingko dan Transjakarta Tanah Abang Explorer.

Jembatan multi guna atau skybridge Tanah Abang. Foto diambil Rabu (14/11/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Jembatan multi guna atau skybridge Tanah Abang. Foto diambil Rabu (14/11/2018).

Untuk keluar dari pintu Stasiun Tanah Abang menuju pintu keluar Jalan Jatibaru Raya, membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Waktu tersebut ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 150 meter.

"Cukup jauh jalannya, capek juga keluar," kata Wildan, seorang pejalan kaki dari arah pintu Stasiun Tanah Abang ke Jalan Jatibaru Raya.

Ia berharap disediakan sejumlah bangku di tepi jalur pejalan kaki. Ketersediaan bangku dapat membuat pejalan kaki yang lelah untuk beristirahat sejenak.

Baca juga: Pakai Toilet di Skybridge Tanah Abang Dikenakan Biaya

Mimi, pejalan kaki lainnya yang mencoba keluar dari Stasiun Tanah Abang menuju Jalan KS Tubun mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, jarak yang jauh untuk keluar tetapi juga membuatnya nyaman karena terhindar dari terik matahari.

"Lumayan (jauh). Tapi enak, enggak langsung kena matahari kayak kalau lewat di bawah, kayak sebelumnya," kata Mimi.

Ia juga menilai, butuh waktu dari jalur JPM menuju tangga keluar. Sebab, ia harus memperlambat langkahnya untuk melintas lantaran jalur menuju tangga menyempit dan dibagi atas dua lajur keluar dan masuk JPM.

"Pas turunnya jadi butuh waktu lagi, belum lalu-lalang orang, jadi harus pelan-pelan juga turunnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com