Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Kabur Dibantu Kekasihnya yang Jadi Pegawai TU Rutan Cipinang

Kompas.com - 10/12/2018, 13:45 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang narapidana kasus Narkoba Muhammad Said melarikan diri dari Rutan Kelas 1 Cipinang, Jumat (7/12/2018) malam.

Said melarikan diri dibantu oleh kekasihnya yang merupakan petugas tata usaha (TU) Rutan bernama Yuanita.

Karutan Kelas 1 Cipinang Oga Darmawan mengatakan, kejadian tersebut baru terungkap Sabtu (8/12/2018). Saat itu Oga mendapat laporan bahwa ada masalah saat akan pergantian regu jaga rutan.

"Nah regu pagi enggak mau menerima timbang terima dengan regu malam. Saya bilang alasannya apa? Alasannya dari 4.166 napi tinggal 4.165. Selisih 1 kan. Saya ke TKP, saya langsung masukkan semua tahanan ke kamar semua dan saya hitung satu-satu semua. Sudah, semua blok sudah tidak ada satu (napi) itu, di gereja, di mushala, di dapur tidak ada. Sampai 11.30 kami periksa," paparnya ketika dihubungi, Senin (10/12/2018).

Baca juga: 113 Napi Kabur di Banda Aceh, Pemerintah Didesak Atasi Overcrowding Lapas

Oga kemudian mengecek rekaman kamera CCTV yang terpasang di sekitar kamar tahanan.

Dari rekaman CCTV, terlihat sebuah mobil merek Grand Livina yang diketahui milik seorang pegawai TU masuk ke halaman Rutan.

Oga kemudian teringat pada salah satu pegawainya yang pernah menjalin hubungan asmara dengan napi kasus narkoba tersebut, yaitu Yuanita.

"Jadi pertama kami pegawai itu tugasnya di dalam, di dapur. Saya dapat laporan dari anggota saya bahwa dia itu berpacaran dengan tahanan ini. Nah saya 3 bulan yang lalu sudah keluarkan surat atau nota dinas perintahkan dia untuk tarik dia ke TU," ujar Oga.

Baca juga: Menkumham Surati Kapolri Minta Napi Kabur di Sulteng Masuk DPO

Oga dan anggotanya kemudian menuju kediaman Yuanita yang terletak di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Saya pancing itu dia dengan temen terdekatnya supaya turun, eh dia enggak mau. Terus saya pancing juga ngajak sarapan. Dia turun saya sergap dia dan saya bawa ke kantor. Saya bawa ke kantor saya interogasi. Dia kemudian mengaku, berarti ada pidana kan di sisi. Saya lalu lapor polisi," tuturnya.

Saat ini Yunita telah ditahan di Polda Metro Jaya untuk menjalani proses hukum. Namun hingga saat ini polisi masih menelusuri keberadaan napi yang telah divonis 19 tahun penjara dan sudah mendekam di Rutan Cipinang selama 1 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com