Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antre sejak Pukul 06.00, Pasien BPJS di RSUD Depok Ini Dapat Nomor 437

Kompas.com - 04/01/2019, 13:21 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dari pagi buta, warga memadati ruangan besar tepat di pintu masuk Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok.

Tujuan mereka semua sama, yakni memperoleh pengobatan dengan menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Pantauan Kompas.com pada Jumat (4/1/2018) pukul 10.29 WIB, antrean pasien di RSUD Depok masih panjang. Sebagian warga ada yang antre berdiri.

Ada pula yang sampai duduk-duduk di lantai karena tidak mendapatkan tempat duduk. Seorang perawat terdengar memanggil nomor antrean pasien menggunakan pengeras suara.

Tak ada layar yang menunjukkan nomor antrean pasien. Yuli (37), warga yang antre sejak pukul 06.00 WIB, mendapat nomor antrean 437. 

“Ini mah sudah biasa mbak sudah dari 2014 kali ini mah, saya saja datang ke sini pukul 06.00 WIB sampai sekarang juga belum masuk ini,” ujar Yuli yang merupakan Pasir Putih ini.

Baca juga: Anggota Dewas BPJS Ketenagakerjaan Resmi Dilaporkan Atas Tuduhan Pelecehan Seksual

Yuli mengatakan, antrean tidak hanya di loket pendaftaran jadwal berobat. Setelah dari loket pendaftaran, ia masih harus antre di poli yang ditujunya.

"Antrean di poli beda lagi nih ngantrenya kadang kalau ada pasien yang lama ketemu dokternya ngantrenya bisa lebih panjang,” ujar Yuli.

Sementara itu, Adi (52), calon pasien, mengatakan bahwa antrean di loket rumah sakit kini semakin baik.

Kini, warga bisa mengambil nomor antrean melalui aplikasi yang disediakan pemerintah kota. "Habis itu datang ke sini, tetapi tetap antre juga sih. Namun sudah lebih baiklah,” ucap Adi.

Adi yang menderita penyakit paru-paru ini tidak mengeluhkan panjangnya antrean dan tidak berfungsinya layar depan loket.

Sebab, ia merasa terbantu dengan adanya BPJS karena tak perlu mengeluarkan biaya untuk pengobatannya yang mahal.

Baca juga: Anggota Dewas BPJS Ketenagakerjaan Resmi Dilaporkan Atas Tuduhan Pelecehan Seksual

Sementara itu, Fauzi yang ditemui setelah diperiksa, mengaku minta bantuan satpam RSUD untuk mengambil nomor antrean. Kendati demikian, ia tetap datang mengantre sejak subuh.

“Saya antre pas subuh, soalnya saya sudah nitip nomor sama satpamnya untuk hari ini makanya tadi subuh ngantre dua jam, sekarang sudah keluar deh,” ucap Fauzi.

Menurut Fauzi, antrean ramai di RSUD tersebut karena memang banyaknya pasien RSUD dan lengkapnya poli yang ada di rumah sakit tersebut.

Sementara, Humas RSUD Depok Riyanto mengatakan, antren yang terjadi RSUD Depok karena bertambahnya jumlah kunjungan pasien terlebih setelah libur Natal dan tahun baru.

Pada Jumat (4/1/2019) sampai dengan pukul 09.30 WIB, kata dia, ada 420 pasien yang mendaftar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com