Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Beberkan Penyebab "Fit and Proper Test" Cawagub DKI Belum Digelar

Kompas.com - 04/01/2019, 17:41 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, pihaknya masih menunggu surat keputusan (SK) DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta soal anggota tim uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test calon wakil gubernur DKI dari PKS.

Syarif menyebut pembahasan fit and proper test baru bisa dilaksanakan setelah PKS menerbitkan SK tersebut.

Pada Rabu (2/1/2019) kemarin, PKS baru mengirimkan surat usulan anggota tim fit and proper test tersebut, yakni Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia (UI) Eko Prasodjo dan Pengamat Politik Universitas Negeri Jakartra (UNJ) Ubedilah Badrun.

Baca juga: Diminta Anies Tak Bawa Agenda Sendiri, Ini Kata Cawagub DKI

"PKS itu nama panselnya (panitia seleksi) itu kan belum definitif yang di-SK-kan," ujar Syarif saat dihubungi, Jumat (4/1/2019).

Syarif menyampaikan, sebelum fit and proper test cawagub DKI digelar, anggota tim penguji dari Gerindra dan PKS harus bertemu terlebih dahulu untuk membahas mekanisme tes tersebut.

Namun, pertemuan itu belum bisa direalisasikan karena belum ada SK anggota tim penguji dari PKS.

Baca juga: Eko Prasojo dan Ubedilah Belum Terima Permohonan Resmi PKS untuk Jadi Penguji Cawagub DKI

Sementara Gerindra, kata Syarif, sudah menerbitkan SK anggota tim fit and proper test dari partainya, yakni dirinya dan peneliti senior LIPI Siti Zuhro.

"Ketemu dulu panselnya, paling tidak sekali atau dua kali untuk menyusun dan menyepakati kerangka kerja dan timeline-nya," kata dia.

Gerindra berharap pembahasan kandidat wagub pengganti Sandiaga Uno selesai paling lambat 25 Januari.

Baca juga: PKS Ajukan Pakar dari UI dan Pengamat UNJ Jadi Tim Penguji Cawagub DKI

Kompas.com masih mencoba menghubungi Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo untuk mengonfirmasi SK anggota tim fit and proper test dari partainya.

Adapun DPW PKS DKI Jakarta telah mengajukan tiga kadernya sebagai kandidat wagub.

Mereka adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto, dan Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com