JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengatakan, dirinya bersama anggota keluarga lain tengah berada di rumah saat peristiwa teror bom molotov terjadi pada Rabu (9/1/2019) dini hari.
Adapun, rumah Laode di kawasan Kalibata Selatan, Jakarta Selatan, dilempar dua buah bom molotov oleh orang tak dikenal pada Rabu dini hari.
"Keliatannya itu (peristiwa) jam 00.55 menurut kamera CCTV sekitar jam 1 pagi. Kami lagi di rumah," kata Laode saat ditemui wartawan di kediamannya, Jalan Kalibata Selatan, Jakarta Selatan, Rabu malam.
Baca juga: Cerita Wakil Ketua KPK Temukan Bom Molotov di Rumahnya
Awalnya, Laode sama sekali belum mengetahui bahwa dirinya menjadi korban teror pelemparan bom.
"Pagi-pagi bangun subuh, kebetulan salah satu bom molotovnya itu jatuhnya terduduk jadi enggak pecah," ujarnya.
Ada dua bom molotov yang ditemukan di belakang rumahnya. Satu bom molotov ditemukannya dengan sumbu menyala, sedangkan yang lainnya tidak menyala.
Baca juga: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Pelemparan Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK
Ia memahami ini sebagai risiko pekerjaannya sebagai pimpinan KPK.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebutkan, berdasarkan rekaman kamera CCTV, pelaku teror adalah dua orang berboncengan sepeda motor dan mengenakan helm full face.
Polisi telah memeriksa enam saksi, termasuk Laode, terkait peristiwa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.