Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien DBD di RSUD Depok Meningkat Sejak November 2018

Kompas.com - 22/01/2019, 19:09 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok meningkat sejak November 2018.

Berdasarkan catatan RSUD Depok, pada November 2018, ada 36 kasus DBD. Sementara itu, pada Desember, jumlah kasusnya meningkat jadi 115 kasus.

Kemudian, hingga 21 Januari 2019, kasus DBD meningkat jadi 150 kasus.

"Ada 133 kasus DBD, dan yang sedang dirawat ada 17 pasien. Total menjadi 150 pasien,”ujar Humas RSUD Kota Depok Hadi saat dihubungi wartawan, Selasa (22/1/2019).

Hadi mengatakan, kapasitas RSUD Depok untuk pasien DBD terbatas. Karena ruangan sudah penuh, sejumlah pasien dirujuk ke rumah sakit lain.

”Karena jumlah pasien DBD sudah membeludak jadi kami sesuaikan dengan kapasitas ruangan kami. Bila ruangan penuh, kami akan carikan rujukan untuk pasien DBD dan kami antar ke tempat rujukan tersebut untuk tata laksana medis lebih lanjut,” ucap Hadi.

Baca juga: Cegah DBD, 2.000 Lavender Akan Ditanam di Marunda

Ia mengatakan, saat ini RSUD Depok berhati-hati dalam menerima pasien DBD mengingat keterbatasan ruangan dan tempat tidur.

Pihak RSUD Depok tengah membahas mekanisme dalam menentukan pasien mana yang dijadikan prioritas.

“Ini yang lagi digodok kebijakan memprioritaskan pasien DBD dengan kriteria-kriteria tertentu (tidak mampu) untuk berobat,” kata Hadi.

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan bahwa Depok siap siaga DBD.

Menurut Idris, Pemkot Depok tengah melakukan pendataan jumlah penderita DBD guna  memastikan apa Depok akan dinyatakan darurat DBD atau kejadian luar biasa (KLB).

Baca juga: Musim Hujan, Wabah Penyakit DBD Meningkat di Sukabumi, 1 Meninggal

Ia juga menyampaikan, salah satu wilayah Depok yang menjadi titik rawan DBD yakni Perumahan Taman Duta.

Sebab, menurut dia, perumahan tersebut jadi langganan banjir setiap musim hujan. Adapun DBD merupakan salah satu penyakit yang mengancam warga terdampak banjir.

Banjir kerap meninggalkan genangan air yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk pembawa penyakit demam berdarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com