JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin mengatakan, wilayah Jagakarsa menjadi kecamatan paling rawan demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Selatan.
"Paling rawan itu Jagakarsa," kata Arifin, Kamis (24/1/2019).
Dia menduga kondisi Jagakarsa yang masih banyak tanah kosong dan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi penyebab hal itu. Nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebar DBD berkembang biak di tempat-tempat seperti itu.
Jakarta Selatan sendiri menjadi wilayah paling banyak kasus DBD-nya di Jakarta.
"Januari 2019 ini sudah ada 118 kasus," kata Arifin.
Baca juga: 3 Kecamatan di Kota Bekasi Ini Rawan DBD
Sejumlah upaya penanggulangan yang dilakukan yakni menginstruksikan seluruh unit kerja perangkat daerah (UKPD) untuk memberantas sarang nyamuk di wilayah kerjanya dan di lingkungan warga, khususnya Suku Dinas Pendidikan I dan II yang menaungi sekolah-sekolah negeri di Jakarta Selatan.
"Paling banyak korbannya anak usia sekolah, selain itu ternyata nyamuk aedes aegypti ini beroperasinya pukul 10.00, itu jam sekolah," kata Arifin.
Pemprov DKI Jakarta memprediksi tiga wilayah masuk dalam kategori waspada pada bulan Januari. Ketiga wilayah itu yakni Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Sementara pada Februari dan Maret, seluruh wilayah Jakarta masuk ke dalam kategori waspada. Fase waspada DBD tersebut dipengaruhi peningkatan curah hujan dan perubahan iklim.
Masyarakat juga diimbau untuk melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M (menguras, menutup, mendaur ulang) Plus seminggu sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.