Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Jumantik Dianiaya, Anies Yakin Petugas Itu Sudah Ikuti Prosedur

Kompas.com - 03/02/2019, 15:32 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan penganiayaan yang dialami kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) RW 05 Lenteng Agung, Jakarta Selatan, saat mereka sedang bekerja. Anies meyakini, kader-kader jumantik itu sudah bekerja sesuai prosedur.

"Kejadian ini adalah kejadian yang sepenuhnya bukan karena Jumantik bertindak tidak profesional, Jumantiknya bertindak sesuai dengan aturan, sesuai SOP, ada kasus di mana seorang warga merespon dengan cara yang tidak profesional," kata Anies usai mengunjungi korban penganiayaan, Minggu (3/1/2019).

Baca juga: Tolak Rumahnya Diperiksa, Seorang Pria Aniaya Ibu-ibu Jumantik di Lenteng Agung

Tiga orang luka ringan dalam penganiayaan yang dilakukan seorang pria itu Jumat lalu. Ketika itu mereka sedang melakukan PSN. Mereka mengalami luka ringan akibat pukulan dan dorongan. 

Anies menguatkan mereka dan meminta agar tak gentar.

"Kami mendukung, kami melindungi, dan ke depan semua jumantik terus semangat jangan khawatir menjalankan tugasnya," kata Anies.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan prihatin atas aksi itu. Menurut dia, kader jumantik sudah sesuai standar prosedur operasional. Mereka juga membawa surat tugas tiap melalukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Sebenarnya ada dasar Perdanya, PNS itu kan ada perda-nya dan kami sudah punya Perda Nomor 6 tahun 2007 tentang Pengendalian Penyakit DBD di DKI Jakarta," kata Widyastuti.

DKI yang sedang dilanda demam berdarah dengue (DBD), membutuhkan kesadaran dari masyarakat soal pentingnya pemberantasan sarang nyamuk. Sebanyak 33.000 kader jumantik di 3.200 RW bertugas untuk memastikan tak ada jentik nyamuk di lingkungannya.

Baca juga: Banyak Pemilik Rumah Mewah di Jaksel Tak Izinkan Jumantik Berantas Jentik

"Jadi sebenarnya sudah kuat posisi kader untuk melakukan tugasnya. Kami dorong imbau warga untuk ayo sama-sama dengan kita semua memasitkan lingkungan kita itu bersih dan harus membuka diri jika ada kader untuk melakukan edukasi memantau bagaimana jentik yang ada di rumah," kata Widyastuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com