Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Nama Cawagub DKI Batal Diserahkan ke Anies Hari Ini

Kompas.com - 11/02/2019, 14:37 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Surat berisi dua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta batal diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (11/2/2019).

Ketua Bidang Humas DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Zakaria Maulana Alif mengatakan, surat itu belum ditandatangani pimpinan PKS dan Partai Gerindra DKI karena Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik tidak berada di Jakarta.

"Enggak mungkin (diserahkan hari ini). Belum ada tanda tangan untuk menyampaikan surat dua cawagub ini ke gubernur DKI Jakarta," ujar Zakaria saat dihubungi.

Baca juga: Anies Harap Penentuan Cawagub DKI Segera Diselesaikan Gerindra-PKS

Zakaria menyampaikan, PKS masih menunggu Gerindra untuk sama-sama meneken surat tersebut.

Hingga kini, Gerindra belum memberikan kepastian.

PKS berharap surat berisi dua nama cawagub pengganti Sandiaga Uno segera diteken dan diserahkan kepada Anies.

Baca juga: PKS Masih Harus Tunggu Gerindra untuk Serahkan Nama Cawagub DKI ke Anies

Dengan demikian, wagub baru bisa segera dipilih melalui mekanisme pemungutan suara (voting) anggota DPRD DKI Jakarta.

"Kan masalah urgent ya cawagub ini. Bukan semata-mata kekuasaan, tetapi ini kan pelayanan untuk warga Jakarta, terus pembangunan Jakarta ke depannya," kata Zakaria.

Adapun tim panelis uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) cawagub DKI sudah menyerahkan hasil dan rekomendasi dua cawagub DKI kepada Gerindra dan PKS pada Jumat (8/2/2019).

Baca juga: Berada di Luar Kota, Pimpinan Gerindra Belum Teken Surat Berisi 2 Cawagub DKI

Pimpinan PKS DKI Jakarta akan mengikuti rekomendasi tim panelis dan siap menandatangani surat berisi dua nama cawagub yang telah direkomendasikan sejak Minggu (10/2/2019).

Namun, penandatanganan surat itu harus dilakukan bersama pimpinan Gerindra DKI.

Sementara Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik sedang berada di luar kota sehingga penandatanganan surat tersebut tak bisa dilaksanakan.

Gerindra juga ingin bertemu dengan PKS terlebih dahulu sebelum membuat keputusan. Sebab, ada catatan-catatan yang diberikan tim panelis yang harus dirembukkan kembali oleh pimpinan kedua partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com