Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Berubah-ubah, Pembunuh Anak Tiri di Depok Jalani Pemeriksaan Psikologi

Kompas.com - 12/02/2019, 16:40 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Hary Kurniawan (25), pembunuh anak tirinya yang berinisial F (2) menjalani pemeriksaan psikologis bersama Pemerintah Kota Depok melalui Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Pemeriksaan psikologis dilakukan untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka saat dia menganiaya anak tirinya.

"Jadi tadi saya tanyakan kronologis kejadian dan keseharian tersangka ini apakah sudah biasa melakukan kekerasan atau tidak. Ini untuk mengetahui gambaran umum kepribadian tersangka. Minimal kami tahu dulu motif pastinya itu apa," ucap psikolog dari P2TP2A Depok Vivi di Polresta Depok, Selasa (12/2/2019).

Baca juga: Hary Tega Aniaya Anak Tirinya hingga Tewas karena Kesal dengan Istri

Vivi mengatakan, pihaknya akan memeriksa Hary secara berkala untuk mengetahui apa yang jadi latar belakang ia menganiaya anaknya.

"Nanti pemeriksaan kami lakukan secara berkala. Kalau di pemeriksaan pertama ini kami belum dapat banyak informasi. Tersangka cuma bilang karena ada masalah sama istrinya (ibu korban)," jelasnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus menuturkan, pemeriksaan ini dilakukan untuk menyesuaikan pernyataan tersangka dengan hasil penyelidikan.

"Ini kami lakukan supaya menguatkan hasil penyelidikan dan menangkal asumsi atau alibi dari tersangka. Kemarin dia (tersangka) sempat bilang karena sedang mabuk makanya ini kami lakukan supaya tahu kondisi psikologisnya," ucap Firdaus.

Pendampingan psikologis yang sama juga akan dilakukan terhadap istri dan anak kandung tersangka yang usianya baru 3 tahun.

"Istrinya sudah di bawah penanganan P2TP2A agar psikologisnya terjamin. Kalau anak tersangka sudah dalam pengasuhan keluarga tersangka," tutur Firdaus.

Sebelumnya, Wakapolres Depok AKBP Arya Perdana mengatakan, motif Hary menganiaya anak tirinya hingga tewas lantaran kesal dengan istrinya, Eny yang adalah ibu dari korban.

Baca juga: Hary Mengaku Sedang Mabuk Saat Aniaya Anak Tirinya hingga Tewas

Hary dan Eny merupakan pasangan suami istri yang sama-sama punya anak dari pernikahan mereka sebelumnya. 

Anak Hary adalah perempuan berumur tiga tahun dan anak istrinya perempuan berumur dua tahun yang merupakan korban penganiayaan oleh Hary.

Kini, Hary telah mendekam di tahanan Polresta Depok. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com